Siswa SMA Titian Teras Jambi terpapar COVID-19 terus bertambah jadi 231 siswa

id SMA tt covid,covid jambi

Siswa SMA Titian Teras Jambi terpapar COVID-19 terus bertambah jadi 231 siswa

Kapolres Muaro Jambi AKBP Yuyan Priatmaja. ANTARA/Nanang Mairiadi

Jambi (ANTARA) - Siswa SMA unggul Titian Teras Jambi yang terpapar COVID-19 dalam sepekan terakhir terus bertambah dari 73 siswa kini menjadi 231 siswa atau terjadi penambahan sebanyak 158 siswa, dan seluruh siswa terpapar kini diisolasi di Bapelkes Pijoan Kabupaten Muaro Jambi.

Kapolres Muaro Jambi yang juga Wakil Ketua Satgas COVID-19 Muaro Jambi AKBP Yuyan Priatmajasaat dihubungi, Jumat, mengatakan saat ini siswa yang terpapar COVID-19 di SMA Titian Teras sebanyak 231 siswa dan mereka sudah diisolasi di Bapelkes milik Pemerintah Provinsi Jambi di Pijoan yang lokasinya berdekatan dengan sekolah tersebut.

Awalnya kasus COVID-19 di SMA Titian Teras ternyata sempat ditutup-tutupi oleh pihak sekolah, sehingga berujung dengan penanganan yang terlambat dilakukan, sehingga menyebabkan dua ratusan siswa sekolah itu terkonfirmasi positif.

"Kami menyayangkan pihak SMA Titian Teras tidak terbuka dalam memberikan informasi awal," kata Kapolres Muaro Jambi AKBP Yuyan Priatmaja.

Awalnya pada 7 Februari lalu kasus COVID-19 di sekolah itu hanya ada satu orang siswa yang dinyatakan positif, namun saat itu pihak sekolah tidak langsung melapor kepada satgas, dan saat itu siswa yang dinyatakan positif tersebut hanya dipulangkan dari asrama.

"Pihak sekolah baru melapor ke satgas pada 11 Februari lalu, dan kemudian 12 Februari kamilangsung lakukan tracing terhadap lebih kurang 680 orang siswa," kata Yuyan.

Setelah dilakukan tes PCR, diketahui ada 73 orang siswa yang terkonfirmasi positif dan kini menjadi 231 siswa, akibat pihak sekolah terlambat memberikan laporan dan terkesan menutup-nutupi adanya siswa yang positif COVID-19.

Menurut Yuyan, jika pihak sekolah cepat membuat laporan, penanganan bisa dilakukan lebih cepat.

Pihak sekolah baru terbuka setelah Gubernur Jambi melakukan sidak, sehingga hasilnya jadi banyak.

Padahal menurutnya, seharusnya bisa dilaporkan lebih cepat, agar bisa ditangani sesegera mungkin. Namun, setelah masuk kepala sekolah yang baru, baru dilaporkan.

Terhadap siswa yang sebelumnya negatif swab antigen, juga telah dilakukan tes PCR. Jika nantinya masih ada siswa yang hasil PCR-nya positif, Yuyan mengatakan satgas COVID-19 akan merekomendasikan agar sekolah dilock down dan pihaknya akan memeriksa pihak sekolah.