Jakarta (ANTARA) -
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menyatakan bahwa masyarakat Ukraina merupakan saudara bagi Rusia, di tengah gosip yang beredar terkait kemungkinan tindakan agresif yang akan diambil oleh Rusia terhadap Ukraina.
“Kami memiliki sejarah yang serupa dengan Ukraina, kami merupakan bagian dari negara yang sama selama ratusan tahun. Kami melewati tahun 2014-2015 di mana kami membantu jutaan pengungsi dari Ukraina dengan pekerjaan, dana, dan rumah. Ini bukan hanya sekadar perkataan bagi kami, ini adalah kehidupan orang-orang di negara tetangga kami dan kami memiliki tanggung jawab atas mereka,” papar Vorobieva dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis.
Di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut, Dubes Rusia mengatakan bahwa masyarakatnya melihat masyarakat Ukraina sebagai saudara. “Ayah saya pun berasal dari Ukraina, meskipun saya bukan orang Ukraina, jadi ini menunjukkan kedekatan (kedua masyarakat),” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Vorobieva mengatakan bahwa negara-negara Barat telah mewanti-wanti akan kemungkinan adanya tindakan agresif yang diambil oleh Rusia terhadap Ukraina, sesuatu yang disebutnya tak sesuai dengan kenyataan.
“Washington dan London lebih banyak berteriak-teriak soal dugaan niatan kami untuk menyerang Ukraina dan mereka membicarakan ini setiap hari […] dan media barat juga melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa hal tersebut menciptakan realitas semu yang tak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi serta membuat histeria di antara masyarakat.
“Perdamaian sangatlah berharga dan tujuan kami satu-satunya adalah untuk menjaga perdamaian itu,” katanya.
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina meningkat ketika Moskow menempatkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, menurut laporan Reuters.
Langkah tersebut dikhawatirkan sebagai upaya Rusia untuk menginvasi Ukraina. Hal tersebut dibantah oleh Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuntut adanya perubahan dalam pengaturan keamanan di Eropa, yang mencakup janji bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak akan pernah mengakui Ukraina sebagai anggota, bahwa rudal tak akan pernah dikerahkan ke dekat perbatasan Rusia, dan bahwa aliansi Barat tersebut akan mengurangi infrastruktur militer.
Berita Lainnya
Presiden Slowakia sebut Ukraina harus rela konsesi wilayah untuk berdamai
16 December 2024 16:16 WIB
Rusia tawari Ukraina untuk bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:32 WIB
Zelenskyy sebut Ukraina akan kalah bila Amerika Serikat hentikan bantuan militer
20 November 2024 16:21 WIB
Presiden Prabowo Subianto desak gencatan senjata di Ukraina dan Gaza pada KTT G20
19 November 2024 13:51 WIB
Amerika Serikat umumkan bantuan militer senilai Rp6,6T untuk Ukraina
02 November 2024 14:18 WIB
Jubir Dujarric: PBB ingin melihat Perang antara Rusia dan Ukraina berakhir
27 September 2024 13:40 WIB
Menlu Rusia Sergey Lavrov dan China bertemu, bahas perang Ukraina hingga BRICS
26 September 2024 13:44 WIB
Menlu Finlandia dan Swedia nyatakan tak batasi penggunaan senjata mereka oleh Ukraina
14 September 2024 11:23 WIB