Arosuka (ANTARA) - Puluhan warga yang terdampak banjir di Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar, terpaksa mengungsi di rumah saudara mereka yang lebih aman serta sampai saat ini masih membutuhkan bantuan logistik.
Pj. Wali Nagari Air Dingin Heril Wandi di Air Dingin, Ahad, mengatakan saat ini sejumlah warga masih membersihkan material banjir yang menimpa rumah mereka pada Sabtu (8/1) kemarin.
"Alhamdulillah, tidak ada yang tinggal di tenda pengungsian. Masyarakat korban banjir, untuk sementara waktu tinggal di rumah saudaranya. Karena saat ini masih terjadi hujan di daerah setempat," ujar dia.
Selain itu, ia juga mengatakan sampai saat ini bantuan yang datang berupa pembersihan material banjir dari Damkar Kecamatan serta dari BPBD Kabupaten Solok yang dilakukan bersama warga setempat.
Ia juga mengatakan bantuan yang datang dari pemerintahan Nagari Air Dingin berupa beras yang sudah disalurkan. "Banyak warga yang terendam banjir," kata dia.
Selain itu, bantuan yang dibutuhkan korban banjir saat ini diantaranya berupa bantuan pakaian, makanan, beras, dan beberapa bantuan logistik lainnya.
"Semoga masyarakat setempat segera mendapatkan bantuan karena beberapa peralatan dan logistik lainnya terendam akibat banjir," ucap dia.
Ia juga mengimbau kepada warga setempat agar tabah dalam menghadapi ujian tersebut dan tetap waspada serta mencari tempat yang lebih aman untuk pengungsian sementara waktu.
Di samping itu, ia mengatakan akibat banjir dari luapan air sungai Batang Hari tersebut merendam 30 rumah warga dan 95 jiwa, satu masjid, serta menimpa sekitar lima hektare lahan warga yang sedang ditanami sayuran berupa bawang merah.
"Alhamdulillah, sampai saat ini berdasarkan informasi yang kami himpun tidak ada korban jiwa akibat musibah tersebut," ujar dia.
Ia juga mengatakan banjir tersebut bersumber dari luapan Sungai Batang Hari di daerah itu akibat curah hujan yang begitu deras.*
Korban banjir di Kabupaten Solok butuh bantuan logistik
Semoga masyarakat setempat segera mendapatkan bantuan karena beberapa peralatan dan logistik lainnya terendam akibat banjir," ucap dia.