Pengamat: Diplomasi Menhan Prabowo untuk perkuat alutsista TNI

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Prabowo

Pengamat: Diplomasi Menhan Prabowo untuk perkuat alutsista TNI

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (23/11/2021) (ANTARA/HO-Humas Setjen Kemhan)

Jakarta (ANTARA) - Pengamat militer Susaningtyas H.N. Kertopati menilai strategi diplomasi pertahanan yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

"Beliau mampu melakukan diskusi ilmiah langsung dengan para menteri pertahanan negara-negara maju," kata Susaningtyas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Kemampuan komunikasi dan bahasa internasional yang dikuasai Prabowo Subianto, kata dia, mendukung diplomasi pertahanan. Pembicaraan empat mata kerap dilakukan sehingga berbagai kesepakatan dapat dilakukan dengan cepat dan penuh kepercayaan.

Nuning menjelaskan skema yang dijalankan oleh Prabowo untuk datang dan bernegosiasi alutsista langsung dengan petinggi negara lain, biasa dikenal dengan government to government (G to G) atau antarpemerintahan.

Skema ini lebih efisien untuk memperoleh lebih banyak kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan antarnegara yang menguntungkan bagi industri pertahanan masing-masing sekaligus mendapatkan harga alutsista terbaik.

Ia menilai gaya khas Prabowo blusukan mendatangi petinggi pemerintah negara lain dalam mencari kesepakatan kerja sama pengadaan alutsista canggih lebih efektif karena memotong rantai perantara.

Nuning juga menilai strategi diplomasi pertahanan Prabowo adalah terobosan yang cerdas dalam kebijakan pengadaan alat pertahanan dan keamanan (alpahankam) karena tidak pernah dilakukan oleh pejabat sebelumnya.

"Kerja sama tersebut sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan atas rencana pengadaan alutsista TNI. Kepercayaan internasional sangat mendukung pengadaan alutsista TNI sesuai dengan kebijakan luar negeri Indonesia," kata mantan anggota Komisi I DPR itu.

Nuning menambahkan bahwa alutsista yang diincar Indonesia saat ini, seperti fregat Arrowhead 140, pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene, adalah alutsista yang tergolong canggih lantaran berteknologi militer kelas menengah ke atas sehingga dibutuhkan kememampuan negosiasi yang tinggi.

Namun, dari hasil diplomasi pertahanan Prabowo ke Inggris, Indonesia kini telah berhasil memboyong lisensi kapal fregat Arrowhead 140 yang disepakati kedua negara pada bulan September 2021. Inggris mempersilakan Indonesia memproduksi kapal fregat tersebut di galangan PT PAL Indonesia (Persero) dengan memberdayakan SDM lokal.

Sementara itu, hasil diplomasi pertahanan Prabowo ke Prancis, Indonesia telah memperluas dan menambah kerja sama penting dengan Prancis, yaitu di bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemelihara perdamaian, pemberantasan terorisme, intelijen, pelatihan dan pendidikan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain. Kerja sama itu tertuang dalam kesepakatan Defense Cooperation Agreement (DCA).

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto dorong perdamaian dunia dalam Forum Dialog IISS

Baca juga: Prabowo tegur Fadli Zon terkait pernyataan di medsos beberapa hari lalu