Pekanbaru (ANTARA) - Cukup banyak nasabah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Bank Riau Kepri yang sukses dalam menjalankan bisnisnya. Seperti Rahmat dan Nia pemilik usaha mi sagu Inti Sari Makmur di Selatpanjang, Kepulauan Meranti Riau.
Pengajuan hingga proses pencairan kredit yang relatif mudah di Bank Riau Kepri, membuat pasangan suami istri ini memilih Bank Riau Kepri sebagai Bank pendukung tambahan modal usaha warisan dari orangtua mereka yang sudah dirintis sejak tahun 1995.
"Waktu kita mengajukan pinjaman ke BRK, itu prosesnya cepat dan tidak ribet. Setelah diajukan, langsung pihak bank datang melakukan survei dan menanyakan berapa pendapatan kita dari produksi mi sagu ini setiap bulannya. BRK ini kan bank daerah, pasti akan membantu kami masyarakat yang bergelut di usaha rumahan ini," kata Rahmat.
Diceritakan Rahmat, dulunya untuk produksi mi sagu ini hanya habiskan sekarung tepung sagu per hari. Namun sejak mendapatkan tambahan modal dari pinjaman Bank Riau Kepri, produksi jadi meningkat hingga 5 karung setiap harinya dengandibantu tujuh pekerja.
"Dan permintaan pasar juga terpenuhi meski di sini cukup banyak yang juga usaha mi sagu. Kita sudah memiliki pelanggan masing-masing. Jadi tidak khawatir rugi menjalankan usaha ini," kata Rahmat, Sabtu (4/12) saat tempat usahanya dikunjungi Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari.
Masih dikatakan Rahmad, mi sagu produksi Inti Sari Makmur ini tidak hanya dijual di Selatpanjang. Setiap harinya yang sudah dipacking dengan rapi, dikirimkan ke Pekanbaru, Batam, Cirebon dan kota lainnya di Indonesia.
Sebab sagu menjadi salah satu komoditas terbesar yang ada di kabupaten termuda di Riau bahkan terkenal di seluruh Indonesia maupun dunia, sehingga banyak daerah lain yang penasaran dengan rasa mie sagu dan memesan ke kita.
"Kita manfaatkan teknologi digital juga untuk memasarkan mi sagu ini," kata Rahmat.
Mereka yang tidak ahli, kata Rahmat, tidak akan bisa memproduksi mi sagu dengan tekstur yang bening seperti mi yang diolah di pabriknya. "Jadi mi sagu olahan kita jauh lebih gurih jika diolah menjadi mi goreng sagu atau kuah," imbuhnya.
Tidak hanya gemar makan mi sagu, Dirut Bank Riau Kepri, Andi Buchari dalam kunjungan kerjanya di Selatpanjang yang berjulukan sebagai Kota Sagu ini menyempatkan diri melihat langsung produksi mie sagu dari nasabah UMKM Bank Riau Kepri.
"Alhamdulillah tadi selain melihat proses pembuatan mi sagu, kita juga dapat menikmati mi goreng sagu yang enak buatan keluarga Pak Rahmat. Wajar saja banyak orang dari daerah lain yang penasaran ingin mencicipi mi sagu dari daerah yang termasuk salah satu Kawasan Pengembangan Ketahanan Pangan Nasional ini," kata Andi Buchari.
Bank Riau Kepri sebagai Bank Daerah memiliki misi menumbuhkembangkan kewirausahaan, kemudian mendorong bangkitnya ekonomi baik sebelum pandemi COVID-19 hingga sekarang agar usaha industri rumahan ini terus tumbuh baik mikro dan usaha kecil.
"Dukungan permodalan ini ada di setiap kantor cabang, Cabang Pembantu Bank Riau Kepri. Silahkan datang untuk mengajukannyasebab prosesnya sangat mudah. Namun yang terpenting dahulu itu ada keinginan untuk mengembangkan usaha ini, lahirkan dulu spirit enterpreunership sehingga bisa meraih kesuksesan," sebut Andi lagi.
Sebagai Bank Daerah, lanjutbya, BRK wajib berkontribusi dalam membantu pengadaan modal bagi nasabah yang memiliki semangat usaha. Banyak jenis pembiayaan dari Bank Riau Kepri untuk pelaku UMKM.
"Sejalan dengan proses kita menjadi bank syariah, juga ada sistem syariah. Ada juga modal kerja, bagi hasil. Selanjutnya kebutuhan investasi skema syariah itu dengan pola jugal beli, seperi kita melihat produksi roti ada kebutuhan membeli oven baru dan kalau di pabrik mie sagu ini membeli alat penggilingan tepung dan lainnya," kata Andi mengakhiri.