Pekanbaru, (antarariau.com) - Produksi ikan keramba dan tambak di Provinsi Riau selama tahun 2012 telah mencapai 102.000 ton atau jauh meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2011) yang hanya berkisar 450,5 ton.
"Meningkatnya produksi ikan keramba itu disebabkan peternak ikan terus meningkatkan areal budidayanya. Kami memberikan apresiasi atas peningkatan hasil produksi tersebut sehingga kebutuhan ikan di Riau lebih mudah dipenuhi dan harganya juga relatif terjangkau," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau, Irwan Effendi di Pekanbaru, Senin.
Jenis ikan yang dibudidayakan peternak itu kata dia, berupa ikan mas, ikan nila, patin dan jenis ikan air tawar lainnya yang banyak terdapat di Sungai Kampar dan Sungai Hulu, Kabupaten Kampar.
Ia mengatakan, saat ini memang masih sekitar 10 persen dari luas danau di Kabupaten Kampar yang telah dimanfaatkan untuk tambak ikan.
Meski demikian, kata dia, hasil produksi ikan air tawar di Provinsi Riau sangat berlimpah sehingga sebagian kebutuhan konsumsi ikan di wilayah ini dapat terpenuhi.
Sungai Hulu dan Sungai Kampar merupakan lokasi utama budidaya ikan air tawar di Riau, dimana pada kawasan ini juga terdapat beberapa kolam pembibitan ikan dan kolam atau keramba pemanenan ikan.
Pengelolaan ikan kolam dan keramba di Provinsi Riau langsung diawasi dan dikelola oleh Dinas Perikanan dan Kelautan, sehingga kualitas produksi ikan di kolam dan ikan tersebut sangat bagus untuk dikonsumsi.
"Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar yang dibudidayakan dengan metode yang sebenarnya relatif mudah. Bisan di kolam, keramba maupun danau," katanya.
Kegiatan pembenihan dan kegiatan pembesaran sebagai ikan konsumsi di Riau menurut Irwan, jika ditekuni maka akan menghasilkan uang yang lumayan.
Budidaya ikan patin dalam kategori pembesaran menurut dia biasanya dilakukan saat bibit ikan patin memiliki berat 8-12 gram per ekor, dan setelah enam bulan dapat mencapai 600-700 gram per ekor.
Sedangkan pembudidayaan ikan keramba dilaksanakan di dalam sebuah wadah yang terbuat dari bambu maupun jaring. Berdasarkan letaknya di dalam sebuah perairan, sistem keramba dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu keramba dasar, keramba bawah serta keramba sejajar sehingga pemanfaatan sungai atau perairan tawar banyak dilakukan pembibitan dan pemanenan ikan, katanya. (Reindy Rudagi)