Karya seni Islam itu indah, DPD dorong pemerintah akomodasi seni kaligrafi di ruang publik

id DPD RI, Kaligrafi, pameran Kaligrafi, DPD RI

Karya seni Islam itu indah, DPD dorong pemerintah akomodasi seni kaligrafi di ruang publik

Ketua DPD RI saat membuka secara virtual pameran kaligrafi (ANTARA/HO-DPD RI)

Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah A.A.LaNyalla Mahmud Mattalittimendorong pemerintah mengakomodasi seni kaligrafi di ruang publik karena seni Islam bersifat universal dengan keindahan yang dapat dinikmati oleh siapa pun.

"Saya, selaku Ketua DPD RI mendorong agar karya seni Islam dalam bentuk kaligrafi mampu bersaing serta menjadi penghias ruang dewan, ruang Istana, ruang menteri, ruang para pejabat, bahkan hotel dan rumah makan," kata diadalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Senin.

LaNyalla yang sebelumnya sempat membuka secara virtual Pameran 'The Power of Ka'Bah' Islamic Art Virtual Exhibition, mengatakan pada era di mana manusia saling ketergantungan terhadap teknologi, para seniman, khususnya seniman Islam masih memiliki napas untuk mewujudkan ide kreatifnya melalui pameran virtual di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Direktur Islamic Art Exhibition, Arif Syukur, sebagai penggagas pameran seni Islam bekerja sama dengan Jakarta Islamic Centre ini.

Menurut dia, pameran yang melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, India, dan Malaysia dengan diikuti seniman kaligrafi dari 26 negara ini wujud membangun simpul dalam dakwah melalui seni kaligrafi Islam pada dunia global.

"Selain sebuah terobosan yang luar biasa di tengah lesunya dunia akibat pandemi COVID-19, pameran ini sekaligus diharapkan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama kaum muslim, untuk meningkatkan spiritualitas pribadi dengan spirit 'kekuatan Ka’bah', sebagai pemancar energi bagi siapa pun yang bisa bertawaf dan ingin melihatnya," ucap dia.

Senator asal Jawa Timur itu bangga dengan seniman-seniman Islam yang terus berkreasi tanpa henti untuk mengharumkan negeri di dunia internasional.

Ia berharap, pameran juga diikuti dengan lelang karya serta mampu menggerakkan generasi milenial untuk juga mencintai seni Islami, sebab hal ini bagian dari proses membangun peradaban.

"Semoga karya-karya tersebut dapat mengantarkan para seniman yang terlibat dan kita semua, untuk bisa melepas kerinduan kita untuk bisa bertawaf dan melihat langsung Ka’bah," kata LaNyalla, berharap.