Jakarta (ANTARA) - Aplikasi perpesanan Telegram mendapatkan lebih dari 70 juta pengguna baru saat tiga layanan grup Facebook yakni Facebook, WhatsApp, dan Instagram mengalami gangguan selama enam jam pada hari Senin, (4/10).
"Kami menyambut lebih dari 70 juta pengguna dari platform lain dalam satu hari," tulis Pavel Durov pendiri Telegram, dikutip dari Reuters, Rabu.
Baca juga: Pembaruan aplikasi pesan Telegram mungkinkan panggilan video miliki 1.000 penonton
Durov mengatakan, beberapa pengguna di Amerika Serikat mungkin mengalami sedikit masalah karena jutaan orang berbondong-bondong mendaftar pada waktu yang sama.
Gangguan yang dialami Facebook menyebabkan sebanyak 3,5 miliar pengguna tidak bisa mengakses layanan seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
Baca juga: Telegram tutup ratusan seruan untuk lakukan kekerasan di AS
Facebook mengatakan, gangguan terjadi karena perubahan konfigurasi pada router tulang punggung yang mengatur lalu lintas pada pusat data.
Kepala antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager mengatakan, gangguan yang dialami Facebook merupakan dampak dari tindakan yang hanya mengandalkan beberapa perusahaan besar. Dia kemudian menggarisbawahi perlunya lebih banyak perusahaan saingan.
Melihat insiden tersebut, Rusia mengatakan bahwa tindakan Moskow untuk mengembangkan platform internet dan jejaring sosialnya sendiri merupakan langkah yang tepat.
Baca juga: Tak tegakkan disiplin Prokes, Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB