Pekanbaru, (antarariau.com) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terus melakukan konsolidasi untuk memastikan kesiapan Riau sebagai tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III yang akan berlangsung selama 12 hari, 6-17 Juni 2013.
"KOI ingin memastikan tentang kesiapan Riau karena ISG yang akan dilangsungkan tahun depan, setelah PON ke-XVIII dan Peparnas ke-XIV tahun ini," ujar Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Chairul Riski, kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat.
Dia menjelaskan, pertemuan antara KOI dengan Pemerintah Provinsi Riau berlangsung di Jakarta, Rabu, (14/11), dihadiri oleh Gubernur Riau yang juga Ketua Pelaksana ISG 2013 HM Rusli Zainal, sedangkan dari pihak KOI dipimpin Ketua Umum KOI, Rita Subowo dan didampingi beberapa pengurus lainnya.
Rapat koordinasi ini terutama untuk menselaraskan program-program prioritas antara panitia di daerah dengan nasional, sehingga kesiapan Riau sebagai tuan rumah benar-benar dapat berjalan maksimal sewaktu pelaksanaan ISG.
"Jadi nanti kami harapkan dukungan dari media dan bebagai stakeholder atau pemangku kepentingan untuk menyukseskan pelaksanaan ISG, agar sesuai dengan apa yang kita harapkan," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Riau di Jakarta mengatakan, ada beberapa program yang sudah dipastikan untuk memeriahkan kegiatan internasional bersamaan dengan ISG seperti investment forum atau forum investasi yang akan diikuti oleh pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta masing-masing negara peserta ISG.
"Jadi nanti, kami akan memanfaatkan ISG ini untuk menarik investasi dari negara-negara Islam ke Indonesia, khususnya lagi Riau. Karena bagaimanapun Riau adalah tuan rumah," ujar gubernur.
Untuk memuluskan niatnya itu, lanjut Rusli, pihak KOI dan panitia ISG akan berkoordinasi dengan pengurus KADIN termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta negara-negara Islam yang menjadi peserta ISG.
Selama ini, investasi dari negara-negara Islam atau Timur Tengah masih sangat minim ke Indonesia. Mereka justru lebih banyak tertarik berinvestasi di negara jiran seperti Malaysia, karena Indonesia kurang promosi dalam mendatangkan investor dari Timur Tengah.
"Masuknya investasi berarti membuka peluang kerja bagi masyarakat dan selama ISG berlangsung, juga akan digelar pertunjukan kebudayaan masing-masing negara peserta atau culture night. Ini tentu akan sangat menarik dan seni budaya Riau tentunya akan menjadi prioritas untuk ditampilkan. Jadi, saatnya Riau 'go internasional'," katanya