Pekanbaru (ANTARA) - Sumirah (65) tampak sumringah seperti hendak mendapatkan sebuah hadiah, saat tahu dirinya didata untuk mengikuti vaksinasi yang selama ini diidam-idamkan. Tak hanya itu, dengan rasa banggausai mendapat kabar menjadi peserta vaksin, perempuan disabilitas ini bergegasngesot ke kamar untuk untuk berganti pakaian.
Mengenakan kebaya warna merah dengan kaos warna biru di bagian dalamnya, Sumirah menanti kedatangan mobil ambulans Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau yang akan menjemput bersama teman-temannya sesama disabilitas.
"Saya ingin sekali divaksin, saya tak takut dengan vaksin, tapi jarum suntik. Tak tahu saya mau minta tolong ke siapa untuk bisa ke tempat vaksin," kata Sumirah, di Pekanbaru, Kamis.
Sumirah sadar, vaksin merupakan ikhtiar yang harus dilakukan semua orang untuk menciptakan imunitas. Namun kondisinya terbatas, karena hanya mengandalkan kursi roda bantuan dari Menteri Sosial Endang Kusuma Inten Soewenodi era Presiden Soeharto
Bagi perempuan yang hidup sebatang kara ini, saat dihubungi Surya, temannya sesama disabilitas, dirinya akan divaksin dan dijemput mobil ambulans, muncul asa di masa pandemi ini.
"Jujur saja Pak Polisi, Saya benar-benar ingin divaksin. Walau banyak cerita soal vaksin ini yang jelek-jelek, namun ini ikhtiar bagi kita semua. Terutama saya, penyandang disabilitas ini," kata Sumirah kepada Bhabinkamtibmas yang datang menjemput untuk dibawa ke Vaksin Center RS Bhayangkara Polda Riau.
Wanita yang mengandalkan kehidupannya dari kerajinan tangan dari limbah plastik bekas plastik tersebut, akhirnya mendapatkan vaksin COVID-19.
Bhabinkamtibmas Aipda Faizul, datang ke rumahnya di Jalan Sekolah, Rumbai, Kota Pekanbaru dengan membawa kursi roda baru buat Sumirah. Ia senang, kursi roda yang diinginkan puluhan tahun, akhirnya terkabulkan. Ia kemudian dibawa ke atas kursi roda, lalu didorong ke mobil ambulans RS Bhayangkara Polda Riau yang sudah menanti di gang depan rumahnya.
"Ayo Ibu, kita berangkat ke Vaksin Center. Ibu ikut vaksin bersama-sama dengan puluhan saudara-saudara kita yang disabilitas," ajak Bhabinkamtibmas kepada Sumirah.
Setibanya di Vaksin Center, Sumirahdisambut dan diarahkan oleh personel RS Bhayangkara. Ia kemudian menjalani proses pemeriksaan sebagaimana layaknya orang hendak divaksin.
"Alhamdulillah, tadi kata perawat yang memeriksa kondisi kesehatan saya, saya bisa divaksin," ungkapnya.
Program Polri
Selain Sumirah, saat itu, Vaksin Center RS Bhayangkara Polda Riau juga memvaksinasi 25 orang penyandang disabilitas untuk menjalani vaksin dosis pertama. Selain itu, ratusan warga Riau lainnya, juga terlihat antre di halaman rumah sakit untuk vaksin dosis kedua.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Riau, Kombes Pol dr Priyo Kuncoro, MARS, mengatakan pihaknya membantu warga hendak vaksin dengan mendatangi Vaksin Center RS Bhayangkara di Jalan Sudirman.
"Bagi warga ingin divaksin, kita telah siapkan tempat yang layak untuk vaksin. Silakan datang ke Vaksin Center," ungkapPriyo Kuncoro.
Untuk vaksinasi warga disabilitas, tuturnya, Polda Riau menjemput dan mengantarkan langsung warga ke rumah masing-masing. Selain itu, juga diberikan bingkisan buat para penyandang disabilitas. Langkah ini dilakukan guna menciptakan heard immunity (kekebalan kelompok).
"Diperlukan jumlah orang tervaksin setidaknya 70 persen. Dari proses saudara kita yang disabilitas ini, mereka mengalami kesulitan menuju titik-titik pelayanan. Oleh karena itu kami menjemput langsung ke rumah mereka untuk disuntik vaksin," tutur Priyo.
Dalam kunjungannya Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono ke Vaksin Center di Pekanbaru, Riau memuji kesiapan pelaksanaan vaksinasi di Polda Riau.
Istiono mengunjungi Vaksin Center yang ada di Jalan Jenderal Sudirman. Gedung itu merupakan Markas Polda Riau lama yang kemudian disulap menjadi gedung Vaksin Center.
"Tadi saya melihat pelaksanaan (vaksinasi) di sini. Ternyata Polda Riau memang sudah mempersiapkan untuk vaksinasi di gedung lama yang disetting menjadi Vaksin Center, ini luar biasa," kata Istiono saat kunjungan beberapa hari lalu.
Istiono menilai proses vaksinasi di Vaksin Center Polda Riau sangat baik, yakni pelayanan dilakukan dengan target-target yang harus dicapai setiap hari dengan alat dan tenaga kesehatan yang ada.
"Target-target yang ditetapkan juga jelas, capaian-capaiannya juga bagus. Hari ini target 800 dan itu berjalan terus, sangat bagus," katanya.
Tak hanya itu, dia juga melihat data warga di Riau yang mendapat vaksin. Dia melihat peserta vaksin tercatat berasal dari sopir truk, ojek online, hingga disabilitas.
"Vaksin dilakukan kepada sopir truk, ojol, disabilitas, tentu itu sangat bagus sekali. Termasuk juga korban kecelakaan akan divaksin," katanya.
Terakhir, Istiono meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas, dengan menerapkan 5 M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.
"Terutama saat ikut kegiatan vaksinasi di Vaksin Center Mapolda Riau," katanya.
Bahu- membahu
Selain di Polda pelaksanaan vaksinasi juga berlangsung di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru diikuti oleh ratusan peserta dari masyarakat umum, pegawai, dosen, penyandang disabilitas dan didominasi oleh dari mahasiswa.
Sejak pagi jam 7.30 peserta telah hadir untuk mengambil formulir isian data vaksinasi. Diantara keramaian peserta yang duduk di tenda antrian, turut hadir kawan-kawan penyandang disabilitas. Pagi itu ada 7 orang yang telah hadir sejak pagi. Satu diantaranya bernama Muhammad Syahmin Siregar (tunanetra) berusia lebih 47 tahun.
Muhammad saat ditemui mengatakan hari ini ia mengikuti vaksinasi ke dua. "Vaksin pertama telah dilakukan di mesjid raya Pekanbaru, Mei lalu, sampai saat ini belum ada kendala dan sehat sehat. "Terima kasih kepada pihak pemerintah dan penyelenggara (Unilak) semoga kita semua sehat selalu, mudah-mudahan sama doanya, sama harapannya COVID-19 cepat berlalu. Semoga sehat-sehat yang kedua ini. Dan tadi dapat paket sembako, terima kasih," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unilak Dr. Junaidi mengatakan pelaksanaan vaksinasi di hari Selasa berjalan lancar. "Kemarin ada 35 kawan-kawan disabilitas yang hadir ikut vaksinasi, vaksinasi di Unilak dalam rangka membantu percepatan vaksinasi di Provinsi Riau, pegawai dan mahasiswa yang bertugas bekerja ikhlas dan ikhtiar membantu masyarakat karena ini adalah misi kemanusiaan. Bahkan di tanggal merah pun, pegawai mahasiswa dan nakes tetap membantu masyarakat yang ingin vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi di Unilak mendapatkan apresiasi dari Wakapolri Komjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono, saat berkunjung ke Unilak orang nomor dua di tubuh Polri ini berdialog dan berdiskusi dengan nakes.
"Terimakasih kepada Unilak dan jajarannya, melaksanakan vaksinasi, terlebih lagi juga melibatkan saudara saudara saudara disabilitas ini tentunya sesuai hal yang baik yang dilakukan Unilak, memutus mata rantai COVID-19 tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus sinergi, dan kolaborasi," tukasnya.
Berita Lainnya
Ikhtiar lansia di Riau melawan COVID-19
27 May 2021 6:16 WIB
Vaksin dan ikhtiar Indonesia untuk atasi pandemi COVID-19
02 January 2021 12:35 WIB
Riau telah imunisasi polio 1,5 juta anak
22 September 2024 16:44 WIB
Kemarin, 16 juta anak akan diberi vaksin polio hingga Menteri PPPA soal HAN
20 July 2024 10:28 WIB
Riau buka vaksin rabies gratis, catat tanggalnya
03 October 2023 6:14 WIB
Rabies mewabah, DPRD Riau imbau masyarakat vaksinasi hewan peliharaan
26 July 2023 15:00 WIB
Brazil merasa khawatir vaksin flu burung akan ganggu aktivitas perdagangan
23 May 2023 10:23 WIB
Kadis Kesehatan Riau sebut sudah vaksin polio 250.293 anak
15 March 2023 7:51 WIB