Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan taat protokol kesehatan dan ikut vaksinasi COVID-19 merupakan wujud bela negara yang dapat dilakukan oleh rakyat Indonesia selama pandemi.
Pasalnya, pandemi COVID-19 merupakan bagian dari ancaman yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga ekonomi dan sosial.
Baca juga: Presiden Joko Widodo berpesan agar Pramuka harus jadi pelopor disiplin prokes
"Di era dimana ancaman pandemi COVID-19 belum berakhir, bangsa Indonesia masih berjuang melawan virus. Banyak hak yang dapat dilakukan (sebagai wujud bela negara, red.) salah satunya mengikuti vaksin dan mematuhi protokol kesehatan," tutur Prabowo saat memberi sambutan pada acara seminar secara virtual di Jakarta, Senin.
Dalam seminar bertajuk "Bela Negara di Masa Pandemi", Prabowo menerangkan protokol kesehatan itu antara lain memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Terkait itu, ia pun menegaskan bahwa bela negara bukan hanya tugas pegawai Kementerian Pertahanan, serta anggota TNI dan Polri, karena bela negara merupakan tugas seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: Pemkot Jakbar berhasil raup denda Rp16 juta dari warga yang langgar prokes
"Untuk itu, saya mengajak kita semua menjalankan tugas dan kewajiban kebangsaan serta bersama-sama lakukan yang terbaik untuk bangsa. Tunjukkan kita kuat menghadapi pandemi," ujar Prabowo.
Ia juga menyampaikan wujud bela negara bukan cuma angkat senjata, melainkan bekerja sesuai profesi dan kemampuannya serta berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara.
"Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai dengan peran dan profesi masing-masing, apapun pendidikan, kota, latar belakang, pekerjaan, kita punya hak dan kesempatan yang sama untuk bela negara. Saya yakin kita dapat melakukan bela negara bersama dan mampu melewati masa-masa COVID-19," kata Menhan menegaskan.
Dalam acara yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemhan, Ketua Umum DWP Erni Tjahjo Kumolo menegaskan upaya menghadapi pandemi COVID-19 merupakan salah satu wujud bela negara.
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah, Kadiskes : Tetap patuhi prokes
"Bela negara umumnya dikaitkan upaya mempertahankan negara dari serangan militer asing. Saat ini bela negara dimaksudkan memperkuat nasionalisme dan patriotisme warga negara Indonesia di tengah ancaman terorisme internasional, aksi kekerasan berbau SARA, dan sekarang pandemi COVID-19," kata Erni.
Oleh karena itu, ia mendorong seluruh pihak untuk terlibat aktif membantu pemerintah dan tenaga kesehatan menghadapi COVID-19.
"Bila kondisi ini dianggap sebagai medan pertempuran menghadapi bencana, dokter dan tenaga kesehatan adalah prajurit yang harus berada di garis depan. Namun, tidak cukup mengandalkan tenaga kesehatan, tidak cukup meminta pemerintah mengatasi bencana ini. Keberadaan seluruh komponen bangsa sangat dibutuhkan," kata dia menambahkan.
Baca juga: Bupati Siak: pemotongan kurban sudah dengan prokes ketat
Berita Lainnya
vivo V30e siap rilis, hadir di Indonesia dengan desain ramping dan 3D curved screen
26 April 2024 10:26 WIB
Presiden Jokowi penuhi janji kirim mobil listrik praktikum ke SMKN 1 Rangas
26 April 2024 10:19 WIB
Nilai tukar rupiah Jumat pagi tergelincir 20 poin menjadi Rp16.208 per dolar AS
26 April 2024 9:43 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia Jumat dibuka melemah 17,35 poin
26 April 2024 9:40 WIB
Mensos Risma katakan keterbukaan kemajuan ilmu pengetahuan jadi kunci perubahan
26 April 2024 9:35 WIB
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB