PM Belanda sedang pertimbangkan untuk hapus pembatasan sosial 20 September

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Belanda

PM Belanda sedang pertimbangkan untuk hapus pembatasan sosial 20 September

Para pengunjung menikmati minuman mereka di kafe yang buka kembali di Leidseplein Square di Amsterdam, Belanda, Senin (1/6/2020), seiring dengan langkah Belanda melonggarkan sejumlah aturan penguncian untuk memerangi wabah virus corona (COVID-19). (ANTARA FOTO/REUTERS/Eva Plevier/pras/djo)

Amsterdam (ANTARA) - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Jumat (13/8) mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan penghapusan aturan pembatasan sosial pada 20 September lantaran kasus COVID-19 di negara itu sudah berkurang.

Sepekan hingga 10 Agustus, kasus di Belanda turun 14 persen menjadi 103 kasus per 100.000 penduduk, menurut Institut Kesehatan Nasional Belanda.

Baca juga: Kadin harap pemerintah bisa pertimbangkan turunkan level PPKM

Namun, Rutte mengatakan sejumlah pembatasan COVID-19 masih diperlukan untuk saat ini, termasuk penutupan kelab malam dan restoran usai tengah malam.

Upaya untuk menghapus sebagian besar pembatasan, seperti pada kehidupan malam, pada 26 Juni harus ditunda dua pekan setelah infeksi di kalangan kaum muda melonjak.

Baca juga: Datangi warung, Bupati Siak : Lewat jam 20.00 harus bungkus

"Awal musim panas mengajari kami bahwa kita musti hati-hati benar," ucap Rutte.

Namun, katanya, kampus-kampus akan diizinkan beraktivitas kembali pada akhir Agustus tanpa mengharuskan mahasiswa menjaga jarak fisik di dalam kelas.

Sekitar dua pertiga warga Belanda yang berusia 16 tahun ke atas telah disuntik vaksin lengkap dan 90 persen mengaku telah atau berencana divaksin anti-COVID-19.

Baca juga: Pekanbaru terbitkan kartu bagi pekerja esensial untuk lintasi penyekatan

Sumber: Reuters