Kemenparekraf dukung dompet digital jadi lokomotif digitalisasi UMKM

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, UKM

Kemenparekraf dukung dompet digital jadi lokomotif digitalisasi UMKM

Ilustrasi - Wanita memegang smartphone dengan aplikasi dompet digital. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong dompet digital menjadi lokomotif digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

"Pandemi telah menyadarkan kita untuk meningkatkan inovasi, adaptasi dan keterampilan, bukan saja dengan berjualan maupun melakukan pembayaran secara online, tetapi juga menciptakan konten-konten kreatif sehingga bisnis bisa terus berkesinambungan. Untuk menjadi bagian dari pandemic winners, UMKM harus bisa mengatasi pandemi dengan berinovasi dan bertransformasi. Salah satu strategi adalah dengan go digital. Mereka yang belum bertransformasi secara digital akan sangat merasakan dampak dari pandemi," kata Sandiaga saat webinar DANA Connect, dikutip dari siaran pers, Senin.

Menurut data Kementerian Parekraf, UMKM berkontribusi pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari 60 persen menjadi 63 persen, salah satunya karena mereka melakukan transformasi digital.

Baca juga: Dirjen Pajak tunjuk Shutterstock pungut pajak digital

"Pelaku usaha yang tidak terdampak pandemi adalah mereka yang sudah bisa beradaptasi dan go digital," kata Sandiaga.

Data Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) yang dikutip Kemenparekraf, ada 13,7 juta pelaku UMKM yang sudah masuk ke pasar digital. Jumlah tersebut baru mencakup 12,5 persen dari total pelaku UMKM di Indonesia.

Untuk itu, Sandiaga menekankan pentingnya kolaborasi untuk membantu UMKM masuk ke platform digital, termasuk usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berjumlah 34 juta unit usaha.

Baca juga: Layanan pemasaran digital jadi potensi optimalkan UMKM Indonesia

"Karena itu, kami berharap DANA menjadi lokomotif dalam menciptakan transformasi yang sifatnya kolaboratif guna membantu UMKM bertansformasi digital. Mungkin nanti bisa saja melibatkan Bank Indonesia. Apalagi, jika melihat data Bank Indonesia di Desember 2020, tercatat transaksi uang elektronik mencapai Rp 22,1 triliun. Angka ini naik sekitar 30 persen secara year on year," kata Sandiaga.

Baca juga: Gaya hidup serba digital diprediksi terus jadi tren walau usai pandemi COVID-19

Saat ini UMKM menghadapi tiga tantangan, yang bisa dijawab oleh penyedia dompet digital. Pertama, akses terhadap sumber daya manusia yang mumpuni bisa diatasi dengan program literasi digital seperti DANA Connect.

Kedua, soal akses terhadap pasar, dompet digital bisa membantu menghubungkan UMKM dengan pasar yang lebih luas. Terakhir, akses terhadap pembiayaan, dompet digital bisa berperan menjadi jembatan UMKM dengan ekosistem keuangan digital, termasuk perbankan.

Dompet digital DANA saat ini memiliki lebih dari 79 juta pengguna, termasuk 280.000 UMKM mitra.

Baca juga: Kominfo dukung penuh penyaluran bansos dengan manfaatkan teknologi digital