Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat dapat mewujudkan stabilitas sistem keuangan yang lebih baik.
"Kemampuan literasi keuangan memiliki peran yang penting dan dapat berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan keuangan baik untuk individu maupun korporasi," katanya dalam diskusi daring bertajuk Literasi Keuangan Indonesia Terdepan di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Lembaga Penjamin Simpanan turunkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin
Purbaya mengatakan hal itu dapat terjadi karena peningkatan literasi dan inklusi keuangan akan mampu menciptakan pasar keuangan yang dalam dan berkembang.
Terciptanya pasar keuangan yang dalam akan meningkatkan efisiensi pasar keuangan serta memperluas jangkauan pasar keuangan ke seluruh lapisan masyarakat melalui kemudahan akses dan pilihan investasi yang beragam.
Pasar keuangan yang efisien tersebut pada akhirnya turut mendukung terwujudnya stabilitas sistem keuangan yang lebih baik sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: LPS minta nasabah untuk cermati tawaran "cashback" dari perbankan
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.
Angka tersebut meningkat dibandingkan hasil survei OJK pada 2016 yakni indeks literasi keuangan hanya 29,7 persen sedangkan indeks inklusi keuangan baru 67,8 persen.
Purbaya menyebutkan hal itu mencerminkan dalam tiga tahun terdapat peningkatan pemahaman keuangan masyarakat sebesar 8,33 persen serta peningkatan akses terhadap produk jasa keuangan sebesar 8,39 persen.
"Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara pemerintah, otoritas, dan industri jasa keuangan, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat," katanya.
Baca juga: LPS Minta Nasabah BPR Indomitra Untuk Tidak Terprovokasi
Meski demikian ia memastikan LPS akan terus melakukan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan literasi keuangan karena masih terbatasnya edukasi mengenai penjaminan dan masih banyak korban fraud.
Ia menuturkan LPS melakukan sosialisasi terkait peran, program penjaminan, dan kebijakan-kebijakan, melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder termasuk media massa. Selain itu pihaknya juga gencar menyebarkan publikasi melalui berbagai saluran komunikasi termasuk media sosial untuk meningkatkan sentimen positif pada masyarakat sekaligus menangkal isu hoaks.
Ia berharap dengan semakin tinggi tingkat literasi keuangan pada masyarakat maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan.
"LPS sebagai bagian dari otoritas regulator di industri perbankan hadir untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional," ujarnya.
Baca juga: LPS diberi kewenangan untuk selamatkan bank bermasalah
Berita Lainnya
Timnas basket U-18 putri kembali jalani TC di Bali pada 29 April
20 April 2024 11:44 WIB
Arab kecam ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB keluarkan resolusi untuk Palestina
20 April 2024 11:34 WIB
Pokemon resmi keluarkan edisi khusus batik di Indonesia
20 April 2024 11:16 WIB
YLKI nyatakan belum ada keluhan isi daya kendaraan listrik selama Lebaran 2024
20 April 2024 11:04 WIB
Farhan nilai program makan siang gratis perlu dipercepat atasi dampak geopolitik
20 April 2024 10:56 WIB
Politik kemarin, dari aksi damai di depan MK hingga perpindahan ASN ke IKN
20 April 2024 10:44 WIB
Pertamina dan perusahaan migas asal Italia Eni SpA teken kerja sama pengelolaan hulu migas
20 April 2024 10:24 WIB
AirAsia batalkan penerbangan ke Kota Kinabalu, Malaysia akibat erupsi
20 April 2024 10:15 WIB