Pekanbaru (ANTARA) - Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ir Laksmi Dhewanti mengatakan salah satu solusi dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau adalah dengan upaya memperkuat ekonomi masyarakat antara lain melalui program agroforestry.
"Agroforestry merupakan suatu sistem pengelolaan lahan untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan peningkatan produktivitas lahan," kata Laksmi Dhewanti sebagai pembicara kunci dalam webinar "Implementasi Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) melalui agroforestry alternatif solusi pencegahan karhutla di Riau, digelar di Kampus Utama Gedung KH. Ahmad Dahlan UMRI, Rabu.
Webinar yang digagas UMRI bersama Forum Jurnalis Kreatif Riau itu dibuka secara resmi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution. Pada webinar yang dipandu moderator Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI, Jayus S.Sos, M.Ikom, dan Satria Utama dari Forum Jurnalis Kreatif Riau, ini juga menampilkan Herman seorang petani sukses Pengolah Lahan Tanpa Bakar dengan produk perkebunan cabe, pare, kacang panjang dan bayam di Perawang Siak binaan PT Arara Abadi.
Menurut Laksmi, agroforestri dapat dimaknai dengan penggabungan sistem budidaya kehutanan, pertanian, peternakan dan perikanan dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani sedangkan
aksi pencegahan ini bisa didorong di tingkat desa.
Selain potensi di desa itu cukup besar, maka perlu dikembangkan teknologi pengolahan dalam membuka lahan misalnya memanfaatkan cuka kayu dan mekanisme lainnya, akan tetapi tetap bagaimana bisa meningkatkan kebutuhan hidup masyarakat setempat.
"Karenanya koorporasiperusahaan perlu didorong untuk mengendalikan Karhutla dan kembangkan usaha perekonomian, sedangkan pemerintah dan perusahaan bisa memberikan dukungan dari sisi anggaran sekaligus cara pandang masyarakat tidak lagi membakar lahan harus terus didorong secara bersama-sama," katanya.
Ia mencontohkan kerjasama berbagai perusahaan dalam memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan di beberapa tempat seperti usaha budi daya jamur yang sekaligus dikembangkan pula usaha perikanan, dalam konsep pertanian terpadu. Sebab kebijakan ini memiliki dimensi lebih luas secara sosial dan lingkungan hidup.
Untuk pengembangannya banyak pilihan agroforestry itu, tentunya disesuaikan dengan sumber daya lokal petani setempat.
Menurut Wakil Gubenur Riau, Edy Natar Nasution, pencegahan Karhutla di Riau terus digencarkan demi untuk menjaga alam Riau tanpa kabut asap, antara lain terus menggencarkan pengawasan, pemantauan api yang tentunya membutuhkan sinergi seluruh sektor terkait Pemerintah Pusat, Pemda, perusahaan, LSM, masyarakat, pemkab/pemkot, dan Forkompinda.
"Kita telah melakukan berbagai upaya strategis dalam mencegah Karhutla di Riau selain berjibaku semua lintas sektor juga telah memetakan daerah rawan bencana, berikutnya selektif dalam memberikan izin bagi perusahaan, membuat embung dan sekat kanal. Sejak Januari 2021 Pemrov Riau sudah menyiagakan alat berat di lokasi rawan Karhutla itu," katanya.
Selain Dirjen PPI Kementrian LHK RI dan Rektor UMRI Dr Mubarak MSi, juga tampil sebagai pemateri dari UNRI Ir, M Mardhiansyah S.Hut, MSc, IPU, Kepala Dinas LHK Riau, Dr Mamun Murod, M. Edy Afrizal Kepala Pelaksana BPBD Riau.
Berita Lainnya
Menteri PANRB: Arahan Presiden Prabowo Subianto soal pelayanan publik jadi perhatian
12 December 2024 16:43 WIB
Menkes sebut perlu transparansi terkait harga obat guna tangani harga mahal
12 December 2024 16:28 WIB
Dalang kondang Warseno Slenk tutup usia
12 December 2024 16:16 WIB
AHY sebut arah paradigma baru transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
12 December 2024 16:05 WIB
Pemerintah minta pengelola koperasi manfaatkan lokapasar agar mampu bersaing
12 December 2024 15:39 WIB
PSI DKI ucapkan selamat kepada pasangan Pramono-Rano Karno
12 December 2024 15:20 WIB
Jadwal lengkap pertandingan timnas Indonesia melawan Laos nanti malam
12 December 2024 14:43 WIB
Sukacita perayaan Natal karyawan PTPN IV Regional III
12 December 2024 14:38 WIB