Penerima BLT di Rangsang Barat tak menolak divaksin

id Rangsang barat, kepulauan meranti, vaksin meranti

Penerima BLT di Rangsang Barat tak menolak divaksin

Pihak desa di Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti saat menyalurkan BLT DD kepada keluarga penerima manfaat (KPM). (ANTARA/dok)

Selatpanjang (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menargetkan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD dari pemerintah mendapat suntikan vaksinasi COVID-19.

Sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut tak menolak dengan adanya program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah. Melainkan mereka antusias untuk divaksin.

"Alhamdulillah masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah kita mau divaksin. Antusias mereka luar biasa. Rata-rata mendukung tanpa ada paksaan," ungkap Camat Rangsang Barat, Ratna Juwita Sari saat dikonfirmasi ANTARA melalui sambungan gawainya, Selasa.

Dia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi untuk penerima BLT DD sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pihak desa dan kecamatan, mengingat pemerintah pusat yang sudah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 tentang pengadaan vaksin serta vaksinasi COVID-19.

Didalam aturan tersebut berbunyi tentang penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan sosial. Artinya bagi masyarakat yang tidak mengikuti vaksinasi, otomatis akan ditunda pemberian BLT DD.

"Perpres itu sebagai dasar kita. Tidak mungkin kita menyalurkan bansos tanpa mengikuti aturan yang telah diteken oleh Presiden. Makanya sebelum itu telah kita dudukkan dulu bersama desa, disitu dibuat kesepakatan dan sebagian besar masyarakat pun menerima," jelas Ratna.

Pihaknya juga sempat mengikuti hearing bersama DPRD dan Dinas PMD Meranti soal penyaluran BLT DD beberapa waktu lalu. Karena saat ini penyalurannya diiringi dengan kewajiban vaksinasi bagi masyarakat yang telah ditetapkan sebagai penerima vaksin COVID-19.

"Kita meminta kepada dinas terkait adanya semacam juknis/SOP terhadap penyaluran BLT DD ini, sehingga dalam penyaluran BLT DD, kebijakannya seragam di seluruh kecamatan di Meranti," ujar Ratna.

Ratna juga tak menampik soal masih adanya sejumlah masyarakat yang menolak meskipun lebih banyak KPM yang mendukung vaksinasi. Namun pihaknya tetap menerapkan aturan jika hal itu berkaitan dengan bansos.

"Kalau mereka penerima BLT, terpaksa ditunda penyalurannya jika menolak vaksinasi. Kita sebetulnya tidak mau semena-mena menahan hak masyarakat, tapi kalau itu sudah aturannya dari pemerintah, mau tidak mau harus dilakukan," tutur Ratna.

Meski begitu, Mantan Lurah Selatpanjang Barat itu tidak ambil diam terhadap masyarakat penerima bantuan yang menolak vaksinasi. Malah ia mengimbau agar masyarakat jangan enggan untuk divaksinasi karena vaksin itu dijamin aman dan halal.

"Insha Allah vaksinasi itu dijamin aman dan halal. Masyarakat tak perlu takut, karena vaksin ini untuk membentuk imun tubuh agar terhindar dari COVID-19. Pemerintah kan sudah memberikan bantuan, alangkah baiknya program pemerintah ini juga ikut didukung. Tak lain ini sebagai upaya agar masyarakat tetap sehat dan sejahtera," terangnya.

Selain itu, dirinya juga mengatakan ada desa yang telah menyalurkan BLT DD, tapi penerimanya belum divaksinasi. Hal ini lantaran vaksinnya belum tersedia untuk desa bersangkutan.

Pihaknya sudah berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan Meranti terkait masalah tersebut. Jika vaksin sudah tersedia, ia meminta vaksinasi segera dilakukan sehingga target bisa tercapai.

"Kita sudah koordinasikan dinas terkait soal masyarakat desa yang belum divaksinasi, tapi BLT DD-nya sudah disalurkan. Bilamana vaksinnya sudah tersedia, penerimanya harus divaksin. Kalau menolak, bantuan tahap selanjutnya bakal kita tunda," ujar Ratna.

Adapun desa di Kecamatan Rangsang Barat yang sudah menyalurkan BLT DD bulan ke 4 ini antara lain, Desa Anak Setatah, Desa Bina maju, Desa Melai,Desa Telaga Baru, dan Desa Bantar.

Baca juga: Warga Rangsang Barat antusias ingin divaksin, "Bu Camat, vaksinnya mana?"