Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan memfasilitasi pemulangan 145 pekerja migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia.
Ratusan PMI tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis petang (24/6), dan selanjutnya menjalani karantina selama lima hari di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebelum dipulangkan ke daerah asal.
Baca juga: Kemnaker gagalkan pengiriman 11 pekerja migran ilegal ke Timur Tengah
"Pemulangan PMIB/WNI hari ini merupakan gelombang pertama yang masuk kategori rentan sebanyak 145 orang, " ujar Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker Suhartono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Suhartono menyatakan proses pemulanngan pekerja migran ini telah dan mengikuti protokol kesehatan. Seluruh PMIB/WNI telah menjalani tes PCR dan akan menjalani masa karantina selama lima hari sebelum dipulangkan ke daerah asal.
"Untuk biaya pemulangan dari Malaysia ke Indonesia ditanggung atau difasilitasi oleh Kemlu dengan menggunakan anggaran pelindungan WNI, " kata Suhartono.
Suhartono menjelaskan dari 145 PMIB itu, 24 orang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Utara (29), Jawa Timur (21), Kepulauan Riau (11), Jawa Barat (10), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Riau masing-masing lima orang, Aceh (4), dan Lampung (3).
PMI lainnya berasal dari Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Jambi, masing-masing dua orang. Sedangkan satu orang PMI masing-masing berasal dari Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
"Selanjutnya untuk proses pemulangan PMI sampai ke daerah asal akan dilakukan oleh BP2MI dan Kemsos," paparnya.
Suhartono mengatakan atas dasar pertimbangan kemanusiaan, 145 WNI/PMI tersebut diprioritaskan kepulangannya karena merupakan kelompok rentan. Mereka terdiri dari laki-laki, perempuan, anak, lansia serta mereka yang memiliki riwayat penyakit.
"Dari 145 PMI deportan itu, 92 orang laki-laki dan 53 perempuan, termasuk 6 balita dan lansia 1 orang, " katanya.
Suhartono menambahkan pihaknya belum mengetahui secara detail jumlah total keseluruhan PMIB/WNI rentan yang akan dipulangkan, karena pendataan masih terus dilakukan oleh Perwakilan RI di Malaysia, baik KBRI KL maupun KJRI di Penang, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, dan Tawau.
Baca juga: Konsulat RI Tawau, Sabah, Malaysia pantau ujian akhir semester sekolah anak TKI
Baca juga: 43 WNI korban perdagangan orang dipulangkan dari Timur Tengah
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB