Pekanbaru, (antarariau) - Presiden Komisaris PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Tony Wenas mengatakan, pihaknya tetap mengutamakan dialog untuk penyelesaian masalah dengan sekelompok warga di Pulau Padang Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
"Kami utamakan dialog dalam penyelesaian Pulau Padang," kata Tony Wenas, Sabtu.
Kementerian Kehutanan telah membentuk tim untuk mengeluarkan lahan perkebunan milik desa dan masyarakat di Pulau Padang dari areal konsesi perusahaan. Menurut dia, hampir semua masyarakat menerima keberadaan perusahaan di Pulau Padang yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau itu.
Dari tiga desa yang dahulu menolak, kini satu desa sudah bersedia melakukan tata batas partisipatif sesuai keputusan Menteri Kehutanan.
"Kalau warga mau lahannya diganti, kami akan kasih sagu hati. Tapi kalo gak mau, maka kami akan 'enclave' dan keluarkan dari konsesi RAPP," katanya.
Menurut dia, besar ganti rugi kepada warga akan bervariasi. Namun demikian, dia menekankan perusahaan akan terus mendukung keputusan pemerintah untuk ukur ulang dalam tata batas partisipatif, meski target usaha cukup tersendat.
"Sekarang target tersendat, seharusnya pada akhir tahun ini sudah berdiri hutan tanaman industri," katanya.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat kunjungan ke Pekanbaru pada pekan lalu menegaskan bahwa menanggapi konflik masyarakat Pulau Padang dengan RAPP sudah selesai dengan adanya proses tata batas partisipatif yang melibatkan masyarakat setempat.
"Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses tata batas partisipatif telah dijalankan sehingga tidak ada lagi masalah di Pulau Padang," kata Zulkifli Hasan.
Sekelompok warga Pulau Padang mengancam akan membakar diri di depan Istana Negara terkait konflik di Pulau Padang. Mereka bersikeras meminta pemerintah menghentikan operasional RAPP dari tempat itu.
Rencana bakar diri tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak, karena sebelumnya kelompok yang sama itu juga melakukan aksi menjahit mulut di depan gedung DPR RI untuk kasus yang sama. Bahkan, MUI dan Lembaga Adat Melayu Riau meminta kelompok itu untuk mengutamakan dialog dan tidak melakukan tindakan anarkis.
Berita Lainnya
PPP Usulkan KPK-Polri Dialog Selesaikan Ketegangan
23 January 2015 22:58 WIB
Warga Pulau Padang Akhiri Konflik Dengan RAPP
11 May 2013 11:07 WIB
Konflik Pulau Padang Diduga Dimainkan
27 January 2012 19:21 WIB
Konflik Pulau Padang Ganggu Investasi
06 January 2012 16:01 WIB
Konflik Pulau Padang dipolitisasi
19 December 2011 20:47 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB