Jurnalisme Warga: Pasar Kaget, Alternatif Belanja Warga Pekanbaru

id jurnalisme warga, pasar kaget, alternatif belanja, warga pekanbaru

Pekanbaru, (antarariau) - Gelar pasar kaget di sejumlah kawasan Ibukota Riau, Pekanbaru, menjadi alternatif banyak warga setempat mengingat tawaran harga sejumlah barang kebutuhan pokok (sembako) yang relatif lebih murah.

Menurut informasi sejumlah warga "Kota Bertuah", Kamis, pasar kaget di pusatkan pada lokasi yang kerap berpindah-pindah di tiap kecamatan di Kota Pekanbaru.

"Untuk di Kecamatan Tenayan Raya lokasi pasar kaget berlokasi di Jalan Merpati. Sementara untuk di Kecamatan Limapuluh, berlokasi di Jalan Hang Jebat," katanya.

Warga juga mengatakan, pasar kaget yang melibatkan puluhan pedagang itu hanya dibuka mulai pukul 14.00 WIB dan hanya sekali dalam satu pekannya.

Para pedagang tersebut terpantau menjual berbagai macam barang keperluan sehari-hari khususnya kebutuhan sandang dan pangan.

"Kebanyakan barang kebutuhan pokok ini dijual dengan harga yang memang lebih murah makanya menjadi serbuan warga," katanya.

Untuk sayuran seperti kentang yang di pasar tradisional di jual dengan harga Rp4.500 per kilogramnya, untuk di pasar kaget cukup di jual dengan harga Rp4.000 saja per kilogramnya.

Begitu juga dengan sayuran, menurut pedagang dan warga pembeli, selisih harga bahkan lebih murah per kilogramnya, yakni Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram.

Kemudian untuk buah-buahan jenis terong belanda, kata warga pembeli, jika di pasar tradisional dijual dengan harga Rp5 ribu/kilogramnya di pasar kaget cukup Rp3 ribu/kilogramnya.

Selain menjual barang-barang kebutuhan pokok, pasar kaget di "Kota Bertuah" juga menjual barang sandang seperti pakaian dan berkakakas dapur.

Anton, salah satu pedagang di pasar kaget Jalan Hang Jebat, Pekanbaru, mengatakan, dirinya dan para pedagang lainnya yang berjualan di sana hanya di kenakan biaya sewa tempat yakni sebesar Rp4.000 perharinya.

"Karena pasar kaget ini hanya buka sekali dalam seminggunya, yaitu pada hari Rabu saja, maka pedagang tidak terlalu menanggung beban berat di upah sewanya karena hanya di kenakan biaya upah sewa sebesar Rp4.000 perkilogram ditambah biaya lampu seribu rupiah saja," katanya.

Ia mengatakan, untung yang di peroleh oleh pedagang sayuran di pasar kaget ini rata-rata bahkan mencapai Rp80.000 dalam sehari. "Namun jika habis terjual semua dan cuaca mendukung atau tidak banjir," katanya.

Penulis Muhammad Bakhtura, Siswa MAN 1 Pekanbaru