Pekanbaru (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Riau melatih sebanyak 150 mubaligh di wilayah Riau guna mendakwahkan tentang perilaku belanja hemat dan bijak kepada masyarakat dalam upaya mengantisipasi terjadinya inflasi menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 H.
"Sebab menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 H, cenderung terjadi gejolak harga bahan kebutuhan pokok di pasar akibat permintaan meningkat," kata Asisten Direktur dan Kepala Tim Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah BI KPw Riau, Adhi Nugrohokepada pers di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan, dampak inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.
Untuk itu, ujar dia, peran mubalighdiharapkan untuk memberikan ceramah masyarakat tidak berbelanja berlebihan apalagi masih dalam masa pandemi COVID-19. "Pelatihan digelar tetap menerapkan protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan," katanya.
Bank Indonesia (BI), merilis juga bahwa inflasi adalah diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum, terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Sementara itu, menurut Adhi, BI mengundang pemateri Prof. Dr. Akbarizan, yang akan berceramah tentang belanja hemat bagi masyarakat. Materi tersebut, nantinya dapat disampaikan oleh para mubalig saat ceramah di masjid-masjid.
Dalam kesempatan tersebut para mubaligh juga diberikan penjelasan tentang wakaf uang dari sisi ilmu fiqih antara lain tentang dasar-dasar wakaf menurut Al-Quran, jenis-jenis wakaf, pengelolaan wakaf dan lain-lain.
"Selain mendorong gerakan wakaf uang, paling penting mubalighjuga mengajak masyarakat berbelanja dengan bijak selama Ramadan dalam upaya menjaga inflasi tetap rendah dan stabil," katanya.
Menurut dia, peran para mubaligh di kalangan masyarakat sangat penting, lewat dakwah, BI berharap nantinya pesan yang disampaikan akan bisa terkomunikasikan dengan baik.
"Nantinya tiap mubalig akan mendapatkan kode QRIS, untuk mendukung gerakan wakaf uang tersebut. Jadi masyarakat bisa membayarkan dengan sistem digital melalui QRIS. Sedangkan dalam penyaluran wakaf, BI juga menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga pengumpul infak, zakat, dan wakaf yang resmi seperti Badan Wakaf Indonesia, Dompet Dhuafa dan lainnya," paparAdhi.
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB