Kiev, Ukraina, (antarariau) - Tuan rumah Piala Eropa 2012, Ukraina, pada Senin waktu setempat naik ke puncak klasemen Grup D setelah menang 2-1 atas Swedia di depan pendukung tuan rumah yang bergembira di Kiev, setelah Inggris dan Prancis hanya bermain imbang 1-1 pada pertandingan pembuka di Donetsk.
Dua gol dari ikon Ukraina, Andrei Shevchenko, mengamankan tiga poin bagi pasukan Oleg Blokhin, setelah kapten Swedia, Zlatan Ibrahimovic, membuat tim tamu unggul di Stadion Olimpiade, di ibukota Ukraina.
Pelatih Swedia, Erik Hansen, telah menjadi Ukraina sebagai favorit sebelum pertandingan dimulai karena memiliki keunggulan sebagai tuan rumah, namun Blokhin tidak dapat memimpikan awal yang lebih indah lagi, setelah penampilan buruk sebelum turnamen dan masalah keracunan makanan yang sempat mengganggu timnya.
Pada pertandingan sebelumnya, Joleon Lescott membuat Inggris memimpin pada menit ke-30, melalui tandukan menyambut tendangan bebas Steven Gerrard dari sisi kanan, setelah Patrice Evra melanggar James Milner.
Kemudian Samir Nasri mampu menyamakan kedudukan sembilan menit berselang, melalui tembakan kaki kanan akurat dari luar kotak penalti, yang masuk ke sisi kanan gawang Joe Hart.
Hart sempat melakukan penyelamatan hebat saat menggagalkan tandukan Alou Diarra - salah satu aksi penyelamatan yang mengamankan satu poin bagi Inggris.
Hasil imbang ini membuat Prancis sekarang tidak terkalahkan dari 22 pertandingan namun Inggris terlihat cukup bahagia dengan satu poin ini, setelah berbagai masalah yang menimpanya seperti cederanya pemain-pemain kunci seperti Frank Lampard, dan sanksi larangan bermain untuk Wayne Rooney.
"Saya pikir kami bermain baik ketika kami melawan tim yang tangguh," kata pelatih Inggris, Roy Hodgson, yang baru saja menduduki posisinya pada bulan lalu. "Kami sangat disiplin dan untuk menyelesaikan pertandingan dengan skor 1-1 dan menanyakan pertanyaan pada mereka, kami harus bahagia."
"Saya tidak frustrasi karena kemasukan gol penyeimbang kedudukan, sebab kami benar-benar menahan mereka. Faktanya, kami memiliki peluang-peluang kami sendiri."
Pelatih Prancis, Laurent Blanc, meyakini bahwa hasil imbang merupakan hasil yang adil, dengan berkata, "Kami tidak sepenuhnya senang, namun kami juga tidak sepenuhnya kecewa."
"Kami bisa saja kalah di pertandingan ini, jika kami tidak bereaksi (setelah Inggris mencetak gol), maka yang satu ini adalah hal positif."
Di Polandia, berbagai persiapan ditingkatkan untuk pertandingan sang tuan rumah melawan rival lama, Rusia, pada Selasa, di mana pejabat berwenang menyebut hal ini sebagai 'tantangan terbesar.'
Panitia penyelenggara mengatakan 29.300 pendukung Polandia memiliki tiket untuk pertandingan itu, sedangkan Rusia dikabarkan akan didukung 9.800 pendukungnya yang sudah memiliki tiket.
Kekhawatiran akan terjadinya aksi kekerasan pada pertandingan Grup A telah meningkat pada Selasa, karena di hari yang sama Rusia merayakan hari nasionalnya, dan penggemar Rusia sudah beberapa kali terlibat dengan kekerasan yang terkait dengan sepak bola.
"Kami berharap kekhawatiran terburuk kami tidak terwujud," kata menteri dalam negeri Polandia, Jacek Cichoki.
Pertandingan olahraga antara kedua negara ini selalu berlangsung panas karena keduanya memiliki hubungan sejarah dan politik yang buruk, dan beberapa media Polandia tidak memperlihatkan tanda-tanda ingin melupakan masa lalu.
Tabloid Super Express menampilkan foto pelatih Franciszek Smuda dalam seragam militer, di atas kuda dan menggenggam pedang, sambil menyebut 'Keajaiban kedua di Vistula,' yang mengacu pada perang 1920 yang dimenangi Polandia atas Rusia.
Newsweek edisi Polandia menulis judul 'Perang Warsawa' 2012 di halaman depannya.
Pihak kepolisian tidak mau memberi informasi mengenai jumlah pendukung Rusia dan Polandia yang akan berbaris menuju stadion, namun juru bicara Piala Eropa 2012, Marcin Mera, mengonfirmasi bahwa 9.800 pendukung Rusia dan 29.300 penggemar Polandia memiliki tiket untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
Sebanyak 6.000 polisi bertugas di ibukota sepanjang piala Eropa 2012, namun juru bicara kepolisian Warsawa, Maciej Karczynski, menolak untuk mengatakan berapa banyak anggota polisi yang akan diterjunkan untuk operasi keamanan pra dan pasca pertandingan Selasa.