Bono Disiapkan Jadi Destinasi Nasional

id bono disiapkan, jadi destinasi nasional

Bono Disiapkan Jadi Destinasi Nasional

Pekanbaru, (antarariau) - Ombak "Bono" Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan, Riau, dipersiapkan pemerintah sebagai destinasi pariwisata nasional dan pengembangannya akan ditangani oleh sebuah tim nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian.

Hal itu terungkap pada diskusi "Pengembangan Wisata Bono" di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis. Sejumlah pemangku kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah, kepolisian, akademisi, pelaku bisnis pariwisata, hingga insan pers sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman untuk pengembangan wisata ombak Bono Sungai Kampar.

"Kita perlu menyusun 'master plan' untuk mengembangkan wisata Bono. Dan diharapkan pada lima tahun ke depan, Bono ditargetkan bisa menjadi wisata andalan nasional," kata Direktur Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim.

Menurut dia perlu ada komitmen dari seluruh pemangku kepentingan untuk pengembangan wisata Bono. Salah satu hal yang krusial, lanjutnya, perlu juga ada pembangunan infrastruktur pendukung seperti listrik dan jalan sebab sekitar 60 kilometer jalan ke lokasi itu masih berupa pasir dan pengerasan.

Bupati Pelalawan, HM Harris, mengatakan pemerintah daerah sudah berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pengembangan wisata Bono. Ia mengatakan Pemkab Pelalawan sudah mengalokasikan dana dalam APBD 2012 untuk membantu pengadaan 11 papan selancar, serta masing-masing dua unit speed boat dan jet ski.

Menurut dia potensi wisata Bono sangat besar karena saat puncak gelombang tinggi pada 2011 bisa menyedot sedikitnya 5.000 wisatawan dan 17 peselancar profesional.

"Semoga wisata Bono ini dapat memberikan pemasukan negara khususnya untuk pendapatan daerah," kata HM Harris.

Isi nota kesepahaman yang ditandatangani para pemangku kepentingan antara lain menjelaskan bahwa akan dibentuk Tim Nasional di bawah Menko Perekonomian guna percepatan pengembangan daya tarik wisata Bono dengan fokus pada peningkatan konektivitas atau infrastruktur pendukung seperti jalan. Kemudian, pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten akan memberikan kemudahan berinvestasi untuk pengembangan wisata Bono.

Selain itu, akan melakukan percepatan pengembangan pariwisata secara terpadu dan berkelanjutan melalui kerjasama lintas sektor dengan memperhatikan prinsip konservasi disepanjang daerah aliran Sungai Kampar, melakukan pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dan menghargai kearifan lokal, serta akan melakukan upaya promosi wisata Bono secara konsisten.

Gelombang Bono tepatnya berada di Kelurahan Teluk Meranti, daerah Semenanjung Kampar, berjarak sekitar 185 kilometer dari Kota Pekanbaru. Fenomena alam di Sungai Kampar itu terjadi karena pertemuan dua arus dari sungai dan arus laut dari muara, karena daerah itu langsung berhadapan dengan Selat Malaka.

Ombak Bono menjadi daya tarik bagi wisatawan, khususnya peselancar karena keunikannya. Sebab, ombak Bono memiliki pola zig-zag yang terbentuk karena gelombang memantul ke tepian sungai.

Para peselancar bisa mendapatkan ombak panjang sehingga mampu berdiri di papan maksimal sampai 1 jam. Keunikan lainnya, ombak Bono memiliki interval yang rapat dan memiliki kanal layaknya ombak laut. Karena itu, peselancar internasional menjulukinya Tujuh Gelombang Hantu (Seven Ghost).