Pekanbaru (AntaraRiau) - Lebih dari sepuluh subkontraktor yang tergabung dalam forum komunikasi subkontraktor Stadion Utama (Main Stadium) rencananya juga akan membongkar lebih 43 ribu kursi yang telah terpasang rapi yang nilainya mencapai jutaan rupiah (per kursi).
"Untuk proyek kursi Stadion Utama adalah subkontraktor dari PT Dekorindo. Hari ini perwakilan dari mereka tidak datang, namun yang jelas kursi-kursi itu juga terancam di bongkar dan akan di lelang pada internal Dekorindo. Karena ini memang masih hak kami," kata seorang perwakilan subkontraktor dalam keterangan resminya di Pekanbaru, Selasa.
Dikesempatan sama, juru bicara forum komunikasi subkontraktor Stadion Utama, Ari Setiawan atau Wawan, yang menjamu puluhan wartawan di lokasi proyek mengatakan, tidak hanya kursi, pihaknya juga akan membungkar kembali seluruh proyek fasilitas lainnya yang telah terpasang.
"Hal ini sengaja kami tegaskan di media, karena kami sudah tidak sanggup lagi untuk menanggung beban tunggakan tagihan selama lebih tujuh bulan yang sampai sekarang belum dilunasi pihak konsorsium," katanya.
Konsorsium atas proyek 'Main Stadium' senilai lebih Rp900 miliar yang dimaksud Wawan yakni terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (PP), Adhi Karya dan PT Wijaya Karya (Wika).
Sementara subkontraktor yang tergabung dalam forum komunikasi yakni, PT Dekorindo, PT Thenaco langgeng Jaya Abadi, PT Hari Puas and Son, PT Trijaya Maju Bersama, PT Datra Internusa, PT Hitchins Internusa, PT Alamidi Langgeng, PT Pesky Rekayasa Mediatama, PT Golden Ramp Contraction, PT Mitra Utama Karya dan PT Teknik Umum.
Sebelumnya Kadin Provinsi Riau juga sempat mempertanyakan biaya pembangunan Stadion Utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Kota Pekanbaru, Riau, yang dinilai terlalu mahal jika dikalkulasikan dana pembangunan per kursi bisa mencapai sekitar Rp19,4 juta.
"Harganya kok bisa sangat mahal alasannya apa?. Sedangkan selama ini kami meminta data mengenai rancangan bestek dan rencana anggaran biaya tapi selalu ditutupi," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau Bidang Infrastruktur & Jasa Konstruksi Prof Sugeng Wiyono kepada ANTARA di Pekanbaru.
Sugeng juga mempertanyakan rencana Pemprov Riau yang meminta tambahan dana sekitar Rp200 miliar untuk pembangunan stadion utama PON yang dibangun di area Universitas Riau di Pekanbaru itu. Dengan begitu, apabila penambahan dana disetujui, maka biaya untuk proyek tersebut lebih dari Rp1,1 triliun.
Menurut dia, stadion utama PON dibangun di lahan seluas 66,4 hektare dengan luas bangunan 77.552 meter persegi. Kapasitas tribun untuk penonton mencapai 43.027 orang, dengan nilai kontrak pembangunan Rp832.497.207.
"Dengan demikian kalau kita hitung harga per meter persegi adalah Rp10,735 juta. Sedangkan, kalau dihitung harga per kursi penonton Rp19,438 juta per kursi. Apakah harga ini wajar atau pantas?," ujar Sugeng.
Dilihat dari harga standar bangunan berdasarkan pedoman harga pemerintah Provinsi Riau tahun 2011, lanjutnya, harga per meter persegi bangunan kategori khusus seperti untuk stadion PON seharusnya berkisar Rp6 hingga Rp8,5 juta per meter persegi.
***1***
(T.KR-FZR)
Berita Lainnya
PSPS Riau didesak lunasi tunggakan retribusi
10 October 2022 18:32 WIB
Pembukaan PON, Kursi Stadion Banyak Kosong
11 September 2012 21:00 WIB
Wah...Piala AFC Malah Ungkap Kekurangan Kursi Stadion PON
06 July 2012 16:26 WIB
Kursi Stadion PON Kembali dipasang terkait kunjungan PSSI
25 June 2012 11:50 WIB
Dispora Bantah ada Pembongkaran Kursi Stadion PON
24 June 2012 14:54 WIB
Kursi Stadion Utama PON Dibongkar
23 June 2012 19:19 WIB
Rp19,4 Juta Satu Kursi Stadion PON
09 April 2012 4:14 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB