Meski masih pandemi, Riau targetkan 2021 pertumbuhan ekonomi 2,49 persen

id ekonomi riau,dampak covid,pertumbuhan ekonomi 2021,berita riau antara,berita riau terbaru

Meski masih pandemi, Riau targetkan 2021 pertumbuhan ekonomi 2,49 persen

Foto udara Tol Pekanbaru-Dumai di Riau, Sabtu (26/9/2020). Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,5 Kilometer ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 26 September kemarin dan merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera sepanjang 2.878 kilometer. ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj/aa.

Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 berkisar 1,8 persen hingga maksimal 2,49 persen di tengah kondisi pandemi COVID-19.

"Pertumbuhan ekonomi Riau ditargetkan minimal 1,80 persen hingga 2,49 persen pada tahun 2021," kata Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.

Sebelumnya, Pemprov Riau menyatakan pertumbuhan ekonomi daerah berjuluk "bumi lancang kuning" itu masih terkontraksi akibat dampak pandemi COVID-19, sehingga diprediksi pada 2020 ekonomi mengalami pertumbuhannya yang paling rendah yakni mencapai minus 2,11 persen.

Syamsuar menjelaskan penanganan COVID-19 masih jadi upaya utama untuk dilakukan, meski begitu pemerintah daerah tetap melakukan program dan target untuk pembangunan sektor lainnya. Seperti pada pengembangan industri, Pemprov Riau menetapkan arah kebijakan untuk meningkatkan produksi industri, memperbaiki iklim dan promosi investasi serta dukungan infrastruktur.

Program perencanaan dan pembangunan industri yang akan dilakukan antara lain program pengelolaan sistem informasi industri nasional, program pengembangan iklim penanaman modal, dan program penyelenggaraan jalan.

"Pada 2020 kita membangun infrastruktur jalan menuju kawasan industri yang panjangnya mencapai 20,23 kilometer," katanya.

Meski ada pandemi, ia mengatakan ada kebijakan nasional yang jadi peluang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Riau, di antaranya program pengembangan biosolar B30 dan B50. Kemudian ditetapkannya dua kawasan industri di Riau yakni Kawasan Industri Tenayan Pekanbaru dan Kawasan Industri Tanjung Buton, serta Riau sebagai daerah pengembangan kawasan industri di luar pulau Jawa.

"Target kinerja industri besar bisa tumbuh satu persen, nilai output produksi tumbuh empat persen, beroperasinya satu Kawasan Industri, dan nilai realisasi investasi penanaman modal asing dan dalam negeri sebesar Rp24,8 triliun," ujarnya.

Riau masih mengandalkan sektor perkebunan pada tahun ini, sedangkan sektor minyak dan gas masih dalam ketidakpastian karena produksinya terus turun secara alami. Potensi komoditi perkebunan Riau antara lain dari produksi minyak sawit mentah (CPO) pada 2020 mencapai 6,64 juta ton. Kemudian produksi karet tahun 2020 mencapai 640.294 ton, produksi sagu 260.000 ton, dan produksi kelapa 421,5 ton.

Baca juga: Pembangunan infrastruktur di Riau 2020 hanya tercapai 51 persen, ini penyebabnya

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Riau 2020 akibat pandemi -2,11 persen, begini penjelasannya