Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah meminta orang tua agar proaktif membantu BNN dan pemerintah dalam upaya melindungi anak dari bahaya narkoba.
"Iya, salah satunya yaitu orang tua mengontrol pergaulan anak. Orang tua mesti ketahui dimana dan dengan siapa anak bergaul," ucap Kepala Bagian Umum BNN Provinsi Sulteng Masnawati Rahman di Palu, Senin.
Baca juga: Polda Kalsel musnahkan dua kg sabu jaringan Riau
BNN Provinsi Sulawesi Tengah, Masnawati meminta orang tua dan masyarakat berperan aktif melindungi anak-anak dari bahaya narkoba mengingat banyaknya jumlah pelajar yang terjerat dalam penggunaan narkoba di daerah itu.
"Kami harap ada peran aktif dari masyarakat, dari orang tua untuk melindungi, mencegah peredaran narkoba. Jangan sampai ingin berperan aktif, saat anaknya sudah terpapar bahaya narkoba," kata Wati sapaan akrab Masnawati.
Masnawati mengimbau masyarakat agar terlibat aktif, memantau pergaulan anak, rutin membangun komunikasi dengan anak dan mengetahui kegiatan anak, sebagai bentuk upaya melindungi anak dari bahaya narkoba.
Berdasarkan data BNN Provinsi Sulteng pada 2020 terdapat 338 orang pengguna narkoba yang direhabilitasi. Dari jumlah itu anak di bawah usia 18 tahun berjumlah 83 orang.
Sementara data BNN Provinsi Sulteng pada 2019, jumlah anak yang berstatus pelajar yang terkontaminasi dengan barang haram tersebut sebanyak 816 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari anak berstatus pelajar tingkat sekolah dasar sebanyak 149 orang, SMP sederajat sebanyak 327, dan 340 orang SMA sederajat.
"BNN Sulteng telah merehabilitasi mereka para anak yang berstatus pelajar, dan dalam proses rehabilitasi itu BNN menghadirkan orang tua dari anak," kata Masnawati.
Dia mengatakan umumnya pelajar ingin mencoba-coba barang terlarang tersebut, yang mungkin karena pengaruh pergaulan dan lingkungan.
"Setelah merasa enak, atau keenakan dengan barang tersebut, maka kemudian meningkat dari ingin mencoba naik menjadi teratur pakai, setelah teratur pakai naik lagi menjadi pecandu," urainya.
Dia mengatakan, BNNP memandang pentingnya keterlibatan orang tua di setiap rumah tangga untuk memantau dan mengetahui pergaulan anak, serta jauhkan anaknya dari pergaulan yang tidak sehat.
"Kami mengimbau agar jangan sampai anaknya sudah terkontaminasi, baru orang tua mau peduli, mau terlibat membina," katanya.
Baca juga: Dirjen: 643 napi bandar narkoba telah dipindah ke Nusakambangan selama 2020
Baca juga: JPU Kejari Bengkalis tuntut mati pengedar sabu-sabu 30 kg
Pewarta: Muhammad Hajiji
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB