Pekanbaru (ANTARARIAU News) - PT Permodalan Nasional Madani memberikan pelatihan tentang program pengembangan kapasitas usaha pola integrasi antara sapi dan kelapa sawit untuk masyarakat Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu.
"Kami berharap kegiatan ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat karena pola integrasi kelapa sawit dan sapi akan sangat berguna agar petani bisa mendapatkan nilai lebih dari usaha mereka," kata Direktur PT PNM Linta Nugroho.
Ia menjelaskan, kegiatan yang dikemas dalam format ramah tamah itu diikuti sekitar 120 peserta, yang merupakan nasabah PNM dalam layanan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada para nasabah atas segala dukungan dan kepercayaannya kepada PNM dan ULaMM, dan semoga ke depan kemitraan ini bisa lebih dioptimalkan sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak," ujarnya.
Acara tersebut berlangsung semarak di mana para peserta sangat antusias menyampaikan berbagai masukan dan pengalaman mereka dalam berusaha.
Pelatihan integrasi sawit dan sapi tersebut menghadirkan praktisi dan konsultan kesehatan hewan, Drh. Agus Shafiq. Dalam pemaparannya, Agus menjelaskan pentingnya keterpaduan usaha antara peternakan sapi dan perkebunan sawit.
Menurut dia, integrasi dalam pengelolaan kedua komoditas itu akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat. Terlebih lagi karena pola terpadu itu juga bersifat ramah lingkungan, yakni berupa pemanfaatan limbah dari kelapa sawit untuk pakan ternak dan sebaliknya kotoran ternak bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
"Ini bukan teknologi yang baru tapi ini lebih murah dan ramah lingkungan karena penggunaan pupuk kimia akan membuat tanah keras dan rusak," ujarnya.
PNM juga membuka peluang bagi petani untuk mendapatkan modal dalam pengembangan sistem integrasi sawit dan sapi. PNM pada tahun ini menargetkan penyaluran kredit UMK mencapai Rp3,1 triliun.
PNM menyediakan kredit pembiayaan minimal Rp1 juta dan maksimal hingga Rp200 juta bagi mitra binaannya.
Hingga kini PNM telah mendirikan 477 unit ULaMM yang melayani 2.427 kecamatan di seluruh Indonesia. Sedangkan, di Provinsi Riau PNM telah mendirikan 12 ULaMM yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.