China Bantah Terlibat Perlombaan Senjata Nuklir, Meski Hulu Ledak Bertambah Cepat

id China,Senjata Nuklir

China Bantah Terlibat Perlombaan Senjata Nuklir, Meski Hulu Ledak Bertambah Cepat

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers pada Senin (16/6). (ANTARA/Desca Lidya Natalia.)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah China menyatakan tetap menjaga kebijakan nuklirnya untuk tujuan pertahanan diri dan tidak terlibat dalam perlombaan senjata, meski laporan terbaru menyebutkan persenjataan nuklir negara itu bertumbuh paling cepat di dunia.

Dalam konferensi pers pada Senin (16/6), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa negaranya masih mengadopsi kebijakan "tidak akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu" dan tidak mengancam negara non-nuklir.

Baca juga: Beijing jawab Presiden AS Donald Trump soal pengurangan jumlah senjata nuklir

Pernyataan ini menanggapi laporan SIPRI Yearbook 2025 dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), yang memperkirakan China kini memiliki sekitar 600 hulu ledak nuklir—naik dari 500 pada Januari 2024. Laporan juga menyebutkan pembangunan ratusan silo rudal baru dan modernisasi armada kapal selam nuklir serta pesawat pengebom.

Meski demikian, SIPRI tidak menemukan bukti resmi bahwa China menyimpang dari postur kebijakan nuklir damainya.

Baca juga: Rusia ingatkan bahaya konflik di antara negara pemilik senjata nuklir