Kendalikan wabah COVID-19, penguncian paling ketat di Australia selatan dimulai

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Kendalikan wabah COVID-19, penguncian paling ketat di Australia selatan dimulai

Bagian dari bar dan restoran terapung yang tutup terlihat di sepanjang Sungai Yarra di Melbourne, Australia, Rabu (9/9/2020), saat kota itu dikenai karantina wilayah dalam upaya pemerintah menangani wabah penyakit virus corona (COVID-19). (ANTARA FOTO/AAP Image/James Ross via REUTERS/NZ/djo.)

Sydney (ANTARA) - Salah satu penguncian paling ketat di Australia dimulai pada Kamis di kawasan selatan dalam upaya pemerintah setempat membendung kemunculan baru wabah virus corona.

Acara-acara pertemuan di luar ruangan, pernikahan, pemakaman, juga penjualan makanan untuk dibawa pulang untuk sementara dihentikan.

Baca juga: Sempat menolak "tracking", Bupati Meranti akhirnya terapkan PSBM di Desa Tanjung Peranap

Gambar-gambar di media sosial menunjukkan jalanan pagi yang kosong di ibu kota Negara Bagian South Australia, Adelaide, pada hari pertama penutupan. Pada malam sebelumnya, warga berbondong-bondong ke toko swalayan untuk menumpuk persediaan.

Negara bagian itu, yang berpenduduk sekitar 1,8 juta orang, sejauh ini telah mencatat 23 kasus dari klaster.

Tidak ada kasus baru pada Kamis, sementara 3.200 kontak dekat dari mereka yang terinfeksi sudah berada di karantina, kata kepala badan kesehatan masyarakat South Australia Nicola Spurrier pada konferensi pers.

Pihak berwenang pada Rabu (18/11) menyatakan memberlakukan penguncian selama enam hari untuk menghentikan penyebaran virus corona, yang digambarkan oleh kepala pemerintahan negara bagian sebagai wabah yang sangat menular.

Para pejabat mengaitkan wabah tersebut dengan seorang pelancong yang kembali dari Inggris.

"Kami harus mengambil tindakan ekstrem ini, intervensi penting ini, untuk memutus rantai penyakit ini," kata Kepala Pemerintah South Australia Steven Marshall kepada jaringan siaran nasional ABC.

"Kita menghadapi jenis penyakit yang sulit, yang tidak menunjukkan gejala pada orang yang terinfeksi," ia menambahkan.

Ketika ditanya apakah enam hari akan cukup, Marshall berkata, "Saya diberi tahu bahwa itu akan menjadi waktu yang diperlukan untuk melumpuhkan rantai transmisi penyakit khusus ini."

Di kawasan lain, di Negara Bagian Victoria, yang merupakan pusat dari hampir 28.000 kasus Australia hingga Oktober, mencatat hari ke-20 berturut-turut tanpa kasus baru COVID-19.

Baca juga: Pasien COVID-19 dinyatakan sembuh di RSD Wisma Atlet sebanyak 23.467 orang

Baca juga: Jumlah kasus harian COVID-19 di Korsel capai rekor tertinggi sejak Agustus


Sumber : Reuters

Penerjemah: Azis Kurmala