Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar kembali mengingatkan pasangan usia subur di daerahnya agar mengendalikan dulu kehamilan saat pandemi COVID-19 karena banyak sekali prosedur tetap yang harus diikuti ketika sang ibu melahirkan ditangani tim medis.
"Terbukti banyak warga yang menelpon saya meminta tolong agar isterinya dapat ditangani oleh dokter untuk melahirkan. Sementara itu prosedur tetapnya banyak sekali yang harus diikuti seperti tes usap dan lainya. Tentunya membutuhkan biaya juga, dan tidak semuanya mampu," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Selasa.
Imbauan itu disampaikannya dalam acara Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Tingkat Provinsi Riau tahun 2020, digelar di Gubernuran Riau, ruang Serindit, secara tatap muka dengan sebagian pejabat dan diikuti secara virtual meeting oleh instansi terkait.
Dia mengatakan, di era pandemi COVID-19 ini banyak persoalan dihadapi ibu hamil yang mau melahirkan, harus tes usap dulu, jika tidak melakukan tes tersebut maka dokter yang bersangkutan tidak mau melayaninya.
"Karenanya, tunda dululah kehamilan minimal setahun, karena masalah ini bukan tidak serius tapi benar itu ada kejadiannya, karena orang banyak lapor ke saya," katanya.
Selain itu, katanya menekankan, kehamilan pada masa pandemi dimana turunnya ekonomi masyarakat, perlu diperhatikan terkait kualitas ibu hamil dan janin dalam kandungannya guna mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas SDM manusia.
Upaya untuk mewujudkan SDM yang berkualitas itu, katanya, bisa dipacu melalui program pembangunan keluarga, yang telah ditetapkan sebagai proyek prioritas nasional. Salah satunya ditugaskan BKKBN, adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan keluarga yang memiliki Baduta (anak usia di bawah 2 tahun) melalui pola pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan.
"Pola pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan ini penting sekaligus untuk mencegah stunting, sehingga orang tua perlu memperhatikan asupan gizi yang cukup bagi anaknya. Dimulai pada 270 hari di dalam kandungan dan 730 setelah melahirkan sampai umur 2 tahun. Periode ini merupakan periode emas dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas," katanya.
Kepala BKKBN Perwakilan Riau Mardalenawati Wati Yulia, mengatakan mendukung imbauan Gubernur Riau, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi dengan menurunkan kader BKKBN/PLKB dan mobil unit penerangan BKKBN.
"Kendaraan penerangan BKKBN itu dan kader setiap hari mengimbau PUS untuk menunda dulu kehamilan apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, sebab ibu hamil kondisi fisiknya sangat lemah dan rentan tertular virus corona," katanya.
Selain itu BKKBN juga menyediakan media dan memberikan pelayanan dari rumah ke rumah bekerjasama dengan mitra BKKBN seperti hari ini sedang berlangsung pelayan KB di Kuansing. Disamping ituBKKBN Riau juga menjamin ketersediaan alkon mencukupi setahun untuk implan, suntik pil dan lainnya. (Adv)