Menteri PPPA: Lingkungan sehat cegah penyakit pneumonia pada anak

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,kesehatan

Menteri PPPA: Lingkungan sehat cegah penyakit pneumonia pada anak

Tangkapan layar - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati berbicara dalam acara konferensi pers Kampanye Stop Pneumonia, Jakarta, Kamis (12/11/2020). (ANTARA/Katriana/am.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan memastikan lingkungan hidup yang sehat adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah timbulnya penyakit pneumonia pada anak.

"Memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup dan lingkungan kerja yang kondusif merupakan tugas semua pihak, terutama di dalam keluarga," kata Menteri Bintang dalam konferensi pers Kampanye Stop Pneumonia di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Diskes: Riau masih bebas penyakit Pneumonia

Ia mengatakan bahwa salah satu pencegahan paling efektif terhadap kemungkinan timbulnya pneumonia pada anak adalah memastikan lingkungan hidup yang sehat bagi balita, nutrisi yang cukup dan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan.

Pemenuhan nutrisi dan lingkungan yang sehat tersebut akan membantu balita dalam membentuk imun tubuh, sehingga terhindar dari penyakit mematikan itu.

Berdasarkan survei status gizi balita Indonesia Tahun 2019, angka stunting nasional masih tergolong tinggi, yaitu 27,7 persen. Kemudian profil kesehatan Indonesia pada 2018 juga menyebutkan bahwa persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya sebesar 65 persen.

Data itu juga didukung oleh survei demografi dan kesehatan Indonesia pada 2017 yang menyebutkan bahwa rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya selama tiga bulan.

Kondisi tersebut, menurutnya, patut menjadi perhatian semua pihak karena melindungi anak dan memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup serta lingkungan yang kondusif merupakan tugas semua pihak, terutama keluarga.

Menteri Bintang menyesalkan bahwa konstruksi sosial yang berkembang di masyarakat saat ini menganggap bahwa tugas pengasuhan anak adalah tugas perempuan sebagai seorang ibu. Padahal, pemenuhan hak anak harus dijamin oleh setiap orang, karena pemenuhan gizi yang seimbang adalah bagian dari pemenuhan hak anak.

Oleh karena itu, ia mengajak kepada para orang tua dan semua orang untuk memberikan perlindungan terbaik dan maksimal bagi anak.

Kepada para ibu, ia berpesan untuk terus menambah pengetahuan dan informasi tentang pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak serta berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif bagi mereka.

Kepada para ayah, ia juga berpesan untuk membangun empati dengan berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap positif dan memiliki pengetahuan luas tentang pengasuhan anak, termasuk menyusui.

Para ayah juga harus turut bertugas untuk menjamin pemenuhan kebutuhan ibu, khususnya selama menyusui, seperti memastikan ibu mengonsumsi makanan sehat, tidak dehidrasi, serta istirahat cukup.

Selanjutnya, memastikan lingkungan yang sehat dan bebas dari asap rokok juga menjadi tugas bagi para ayah untuk memastikan tumbuh kembang anak sehingga mereka terhindar dari penyakit pneumonia.

Baca juga: Menkes Terawan minta warga Indonesia waspada penyakit pneumonia berat di China

Baca juga: Kemenkes: ASI Eksklusif Bisa Cegah Pneumonia


Pewarta: Katriana