Warga minta dibangunkan SD, Alfedri: itu tidak sulit, SMA Minas saja kami yang dirikan

id Pilkada siak, siak

Warga minta dibangunkan SD, Alfedri: itu tidak sulit, SMA Minas saja kami yang dirikan

Alfedri ketika Kampanye di Minas.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Warga dekat Gathering Station 5 PT Chevron Pasific Indonesia di Kampung MinasBarat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak meminta kepada Calon Bupati Siak nomor urut 2 Alfedri agar didirikan sekolah dasar di daerahnya.

Alfedri menanggapi hal itu mengaku belum tahu kalau di sana belum ada SD. Bahkan anak-anak harus bersekolah ke SD Belakar yang secara administratif sudah berada di Kecamatan Kandis.

"Setelah kita tanya, sudah ada yang mau menghibahkan tanahnya untuk dibangun SD. Kalau sudah ada yang hibahkan lahan itu tidak sulit, pengalaman kami sudah pernah membangun Sekolah menengah Atas dan Pertama yang sebelumnya tak ada sekolah," kata Alfedri, Kamis.

Pengalaman Alfedri dalam hal ini yaitu mendirikan SMA pertama di Kecamatan Minas ketika dirinya menjadi Sekretaris Camat dan Camat di daerah tersebut. Pada tahun 1998 ketika jadi sekcam dia bahkan jadi kepala sekolah pada SMA yang awalnya disebut SMA Korpri tersebut.

"Saya di SMA dulu jadi kepala sekolah, pagi di kantor, siang di sekokah. Dulu tak ada dana, kemudian saya usulkan akhir dapat bantuan dari Chevron Rp2 miliar. Itu yang jadi SMA 1 Minas sekarang," ujarnya.

Kemudian untuk SMP, dirinya juga pernah menghadirkan sekolah ke murid-murid tamatan SD. Namanya kelas SMP jarak jauh karena untuk sekolah anak daerah itu harus naik kapal pompong ke Penyengat, Kecamatan Sungai Apit.

"Itu bahkan SMP-nya yang kita hadirkan ke tempat muridnya, karena selalu setelah tamat SD hanya setengah yang melanjutkan ke SMP. Jadi jika SMA dan SMP bisa kita upayakan, apalagi SD," sebut Alfedri.

Sebelumnya salah seorang warga GS 5 Minas Barat menyampaikan permintaan agar dibangun SD di daerah tersebut. Pasalnya saat ini anak-anak SD di daerahnya pergi sekolah ke SD Belakar yang sudah berada di wilayah administrasi Kecamatan Kandis.

"Di sana juga pak satu kelas itu sudah 40 murid. Selain itu waktu kerja orang tua tidak maksimal karena harus mengantar anaknya sekolah. Itu baru satu, bagaimana dengan orangtua yang anaknya tiga bersekolah," ujarnya saat kampanye dialogis Alfedri, Kamis (11/11).