Washington (ANTARA) - Sebuah pesawat ruang angkasa NASA mengambil sampel batuan asteroid untuk dibawa pulang setelah berhasil mendarat di permukaan kasar asteroid Bennu pada hari Selasa (20/10).
Pesawat antariksa OSIRIS-REx seukuran mobil gerbong mini, dibangun oleh Lockheed Martin, membentangkan lengan robotik setinggi 3,35 m ke arah sebidang kerikil datar di dekat kutub utara Bennu dan mengambil sampel batuan asteroid.
Baca juga: NASA jajaki peluang untuk kirim misi cari kehidupan di Planet Venus
"Pengumpulan sampel selesai, dan pembakaran belakang telah dilakukan," operator misi Lockheed Estelle Church menambahkan beberapa detik kemudian, membenarkan bahwa pesawat ruang angkasa itu menjauh dari batuan luar angkasa setelah melakukan kontak.
Penyelidikan akan mengirim kembali gambar dari koleksi sampel pada hari Rabu sehingga para ilmuwan dapat memeriksa berapa banyak materi yang diambil dan menentukan apakah penelitian perlu melakukan upaya pengumpulan lagi.
Jika koleksi berhasil dikonfirmasi, pesawat ruang angkasa akan melakukan perjalanan kembali ke Bumi, tiba pada tahun 2023. Jepang adalah satu-satunya negara lain yang telah mencapai ini.
Bennu, yang terletak lebih dari 100 juta mil dari Bumi dan mempunyai wujud seperti biji pohon ek yang terbentuk pada masa-masa awal tata surya kita, dapat menyimpan petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi, kata para ilmuwan.
"Semuanya berjalan sempurna," kata Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx dari Universitas Arizona, Tucson, dalam siaran langsung NASA. "Kami telah mengatasi tantangan luar biasa dari asteroid ini, dan pesawat ruang angkasa tampaknya telah beroperasi dengan sempurna."
Perangkat pengumpul lengan robotik, berbentuk seperti kepala pancuran besar, dirancang untuk melepaskan gas bertekanan untuk menendang puing-puing.
Pesawat luar angkasa diluncurkan pada 2016 dari Kennedy Space Center untuk perjalanan ke Bennu. Ia telah mengorbit di sekitar asteroid selama hampir dua tahun untuk mempersiapkan manuver pendaratan dan kembali mengudara (touch and go)
Banyak hal bisa salah karena pesawat ruang angkasa itu seukuran mobil gerbong, dan asteroid memiliki banyak batu besar di dalamnya, Lucy Lim, ilmuwan planet di NASA, mengatakan dalam wawancara sebelumnya. Jadi kita harus pergi ke antara batu-batu besar untuk mendapatkan sampel kita, dan banyak perencanaan yang dilakukan untuk itu.
Asteroid adalah salah satu puing sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Para ilmuwan percaya asteroid dan komet yang menabrak Bumi purba mungkin telah menghasilkan senyawa organik dan air yang menjadi benih bagi planet ini untuk kehidupan. Analisis tingkat atom dari sampel dari Asteroid Bennu dapat memberikan bukti kunci untuk mendukung hipotesis tersebut.
Baca juga: Garap syuting di luar angkasa, Liman sutradarai film terbaru Tom Cruise dan NASA
Baca juga: NASA Mulai Kembangkan Robot Pembersih Ruang Angkasa
Penerjemah: Azis Kurmala
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB