Cuaca ekstrem tingkatkan serangan DBD

id cuaca ekstrem, tingkatkan serangan dbd

Bengkulu - Cuaca ekstrem di Bengkulu akhir-akhir ini diduga memicu peningkatan serangan penyakit demam berdarah dengue terhadap masyarakat setempat.

Kepala Bidang penyehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Karimel Sinambela di Bengkulu, Jumat, mengatakna, jumlah penderita DBD pada Januari 2012 tercatat 46 orang.

Pada periode yang sama 2011, katanya, sebanyak 23 orang atau mengalami kenaikan hampir 100 persen dibandingkan dengan Januari 2012.

Ia memperkirakan peningkatan jumlah penderita DBD tersebut antara lain karena pengaruh cuaca ekstrem.

Selain itu, katanya, mobilisasi penduduk dari luar daerah dengan membawa penyakit tersebut dan menularkan kepada warga Kota Bengkulu.

Dua di antara 46 penderita DBD selama Januari 2012 tersebut, katanya, meninggal dunia. Mereka adalah Bahral(23) warga Jalan Darmawanita, Kelurahan Bentiring dan Iksan Ikra Imanuel(7,5 bulan), warga Jalan G. Cempaka Kelurahan Kebun Beler, Kota Bengkulu.

"Jumlah penderita DBD hingga 1 Februari 2012 tercatat sebanyak 52 orang namun sampai saat ini dana untuk pengasapan belum juga bisa dicairkan," katanya.

Keterlambatan pencairan dana penanggulangan DBD tersebut juga pernah terjadi pada 2011. Dana baru bisa dicairkan pada triwulan kedua.

Ia menjelaskan, untuk menjalankan kegiatan mengatasi serangan DBD pihak Dinas Kesehatan Kota Bengkulu meminjam terlebih dahulu kepada Koperasi Pegawai Negeri.

"Saat ini kami belum mendapatkan pinjaman dana karena Koperasi Pegawai Negeri saat ini dalam proses tutup buku," katanya.

Dana penanggulangan DBD dialokasikan kepada Dinas Kesehatan Kota Bengkulu untuk penanganan hingga 300 kasus, setiap kasus dengan dana sebanyak Rp740.000. Sebanyak 300 kasus itu terdiri atas 176 kasus pada 2011 dan 124 kasus pada 2012.

Ia mengimbau warga bergotong-royong membersihkan lingkungan dari jentik nyamuk penyebab DBD untuk mengurangi angka kasus serangan penyakit itu.

"Kami minta kepada warga agar selalu waspada terhadap penyakit DBD, menerapkan Tiga M serta bergotong-royong membersihkan lingkungan karena dana pengasapan dari pemerintah saat ini sangat terbatas," ujarnya.