Rawan terjadi kecelakaan, manajer dan pengawas SPBU di Riau ikuti pelatihan

id Spbu,Pertamina mor 1, pertamina

Rawan terjadi kecelakaan, manajer dan pengawas SPBU di Riau ikuti pelatihan

Arsip foto. Petugas berhasil memadamkan kebakaran satu unit mobil jenis Carry di SPBU Air Karang Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Jumat (26/6/2020). (ANTARA/Edo Purmana)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 94 manajer dan pengawas SPBU di Riau pada 20-22 September 2020, mengikuti pelatihan daring penanggulangan kecelakaan kebakaran serta keselamatan kerja saat pengisian BBM kepada masyarakat.

"Pelatihan semacam ini rutin kami laksanakan setiap tahun. Tujuannya mengingatkan kembali dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan manajer dan pengawas SPBU dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja," ujar Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina MOR I, M. Roby kepada ANTARA di Pekanbaru, Senin.

Roby mengatakan di situasi COVID-19 saat ini semua harus beradaptasi dengan kebiasaan baru

Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mencatat dari insiden kebakaran di SPBU pada 2020, sejumlah 77 persen disebabkan kelalaian konsumen. Terutama pengisian BBM melalui jerigen, tangki kendaraan yang dimodifikasi dan ulah pelangsir.

Contohnya kebakaran yang terjadi di SPBU 16.293.108 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada 22 Agustus 2020. Api menghanguskan kendaraan, kanopi dan dispenser SPBU, yang mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. Ditengarai karena muncul percikan dari motor yang menyala, sehingga memantik kebakaran. Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Karenanya, Pertamina tidak pernah lelah saban tahun, beragam kegiatan dan program digelar untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan.

"Setelah pelatihan ini diharapkan para manager dan pengawas SPBU meningkatkan peran dan tanggung jawabnya. Terutama dalam menginisiasi sekaligus mengawasi kepatuhan standar maupun best practise aspek keselamatan SPBU. Jika sudah menjadi budaya, maka setiap tindakan yang dilakukan akan terus mengedepankan aspek keselamatan," kata Roby.

Sementara itu Manager SPBU di KamparHeriawan mengatakan kegiatan ini sekaligus menjadi evaluasi SPBU.

"Banyak pengetahuan dan ilmu yang didapat dalam pelatihan ini. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan atau evaluasi kami dalam mempraktikkan rutinitas standar prosedur operasi di SPBU. Guna meminimalisir insiden yang dapat terjadi," kata Heriawan.

Pertamina juga terus mengedukasi konsumen mengenai aturan dalam pengisian BBM di SPBU. Diantaranya mematikan mesin kendaraan sebelum pengisian BBM, tidak menggunakan telepon seluler, dilarang merokok atau menyalakan api, dilarang memotret. Konsumen juga tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan dan membuka kap mesin kendaraan di areal SPBU, serta menghindari menggoyang kendaraan saat mengisi BBM.

Baca juga: Kebakaran Terjadi di Samping SPBU Sembilang Rumbai