Durian dan Duku ''Kepung'' Pekanbaru

id durian dan, duku kepung pekanbaru

Durian dan Duku ''Kepung'' Pekanbaru

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sejak awal 2012, lapak-lapak durian dan duku baik permanen maupun dadakan tumbuh bagai "jamur" dan "mengepung" sebagian besar kawasan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Dari pantauan ANTARA, Selasa, khusus buah durian, sebagian merupakan produksi perkebunan lokal, sementara sebagian lagi didatangkan dari Sumatera Barat maupun Sumatera Utara.

"Kalau buah duku, kami mendapatnya dari agen yang mendatangkannya dari Provinsi Jambi. Sulit jika didatangkan dari Palembang, meski memang sering dicari konsumen. Sebab, jarak yang jauh nantinya bisa bikin buahnya rusak," kata salah satu pedagang di Pasar Pagi, Jalan Sudirman.

Harga yang ditawarkan para penjual buah durian di saat musim panen kali ini, sangat bervariasi sesuai ukuran maupun jenis atau daerah asalnya.

"Yang paling mahal itu jenis 'durian danau' (produksi sebuah daerah di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau). Harganya bisa mencapai di atas Rp20 ribu per buah. Kalau yang lainnya, Rp5 sampai Rp10 ribu untuk ukuran kecil, Rp10 hingga Rp15 ribu ukuran sedang sampai besar," tutur Umar, (45), seorang pedagang durian di Kompleks Pasar "Sail".

Sementara itu, harga duku juga diatur penjualnya sesuai ukuran. "Yang paling besar-besar buahnya, kami jual Rp15 sampai Rp18 ribu per kg. Sedangkan yang kecil hingga sedang, berkisar Rp10 sampai Rp13 ribu per kg," kata Shanty, (18), seorang gadis remaja yang berdagang durian di kawasan Rumbai.

Kios-kios dan lapak duku serta durian ini, bisa ditemui di empat penjuru mata angin Kota Pekanbaru. Baik dari kawasan Panam, Pasar Arengka, hingga ke area Harapan Raya, Hang Tuah, serta dari Tambusai, Pasar 'Sail' sampai wilayah Rumbai (rute ke arah Dumai).

Diperkirakan, banjirnya buah durian dan duku ini masih akan terjadi hingga pekan kedua Februari 2012.