WHO bersikap sangat hati-hati soal terapi plasma COVID-19

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara,corona

WHO bersikap sangat hati-hati soal terapi plasma COVID-19

Bendera Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (ANTARA/Ardika/am)

Zurich (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin bersikap sangat berhati-hati dalam mendukung penggunaan plasma pasien COVID-19 yang telah sembuh untuk mengobati orang yang sakit.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan bukti bahwa plasma mampu menyembuhkan "berkualitas rendah" bahkan di saat Amerika Serikat mengeluarkan otorisasi darurat untuk terapi semacam itu.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Amerika Serikat per 28 Juli capai 4.339.997 kasus dengan 148.866 kematian

"Ada sejumlah uji klinis yang dilakukan di seluruh dunia yang mengamati dampak penggunaan plasma pasien yang sembuh dibandingkan dengan perawatan standar," kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO.

"Hanya sedikit dari mereka yang benar-benar melaporkan hasil sementara ... dan saat ini, kualitas bukti masih sangat rendah," katanya dalam konferensi pers.

Baca juga: Amerika Serikat cabut imbauan perjalanan global terkait COVID-19

Baca juga: Kasus COVID-19 di Amerika Serikat naik terus, kini hampir 55.000 per hari


Sumber: Reuters

Pewarta : Gusti Nur Cahya Aryani