Riau dapat Rp720 juta guna peremajaan sawit rakyat

id peremajaan sawit rakyat,kelapa sawit,dinas perkebunan riau,BPDPKS,sawit riau

Riau dapat Rp720 juta guna peremajaan sawit rakyat

Bibit sawit untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) (Istimewa)

Pekanbaru (ANTARA) - Petani kelapa sawit swadaya di Provinsi Riau mendapatkan dana sebesar Rp720 juta untuk peremajaan kebun sawit rakyat dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada tahun ini.

"Dana peremajaan sawit rakyat ini dalam bentuk hibah langsung kepada petani yang akan melakukan peremajaan kebun sawitnya dengan bantuan hibah sebesar Rp30 juta per hektare. Setiap kepala keluarga maksimal memperoleh bantuan dana PSR untuk empat hektar," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli, di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan dana BPDPKS bersumber dari pungutan ekspor hasil kelapa sawit. Pada tahun 2020 ini pemprov Riau memperoleh alokasi dana peremajaan sawkit rakyat (PSR) untuk 24 hektar lahan sawit petani swadaya.

“Riau merupakan provinsi terluas yang memperoleh bantuan dana PSR,” katanya.

Zulfadli menjelaskan, Pemprov Riau melalui Dinas Perkebunan bertugas untuk mendorong, menyosialisasikan program PSR, serta sebagai verifikator dan pengawalan kegiatan agar program ini tepat sasaran.

"Melalui program PSR ini diharapkan dapat meringankan beban petani pekebun kelapa sawit yang akan melakukan peremajaan kelapa sawitnya. Di samping bisa meringankan beban masyarakat, program PSR juga membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar," ujar Zulfadli.

Baca juga: Pulahan gajah liar obrak-abrik kebun sawit warga

Disampaikan Zulfadli, Pemprov Riau telah menempatkan sektor perkebunan sebagai penopang ekonomi daerah. Terbentuknya Dinas Perkebunan Riau tahun 2020 ini merupakan salah satu upaya dan bentuk komitmen pemerintah daerah guna membenahi sektor perkebunan.

“Sehingga diharapkan bisa memberikan peran yang signifikan di masa mendatang,” katanya.

Menurut dia, selama wabah COVID-19 komoditi perkebunan memperlihatkan harga jual yang relatif stabil, baik itu sawit, karet, kelapa maupun komoditi lainya.

"Kondisi ini sangat membantu petani menghadapi kondisi ekonomi yang lesu dan sulit pada beberapa bulan terakhir," demikian Zulfadli.

Baca juga: Bahas peluang pengembangan kelapa, Bupati Inhil, jadi pemateri webinar 'Sawit Watch'