Panglima TNI tutup Latsitarda Dumai

Dumai, Riau, (ANTARARIAU News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meresmikan monumen Latihan Integrasi Taruna Wreda atau Latsitarda berupa tugu 'Lancang Kuning', di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai, Riau, Senin (12/12) tadi.

Peresmian monumen ini sekaligus pertanda berakhirnya kegiatan ratusan resimen taruna (Mentar) yang mengikuti Latsitarda XXXII tahun 2011 di kota Dumai dan tiga kabupaten lainnya (Bengkalis, Rohil, Siak) di Provinsi Riau selama kurang lebih 30 hari.

Dalam rangkaian kerja di Kota Dumai, Panglima TNI datang bersama Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo yang memimpin upacara penutupan Latsitarda di Lapangan Bukit Gelanggang, Jalan HR Subrantas, Kota Dumai.

Hadir juga sejumlah perwira tinggi TNI dan Polri serta Gubernur Riau Rusli Zainal dan Wakil Walikota Dumai Agus Widayat.

Sebelum meresmikan tugu Lancang Kuning, Panglima TNI dan Kapolri berkesempatan meninjau Posko Perobatan Gratis bagi masyarakat setempat dan kegiatan sunat massal bagi sekitar 100 anak.

Mereka kemudian menyerahkan bingkisan kepada warga miskin dan anak yang menjalani khitanan.

Proses peresmian tugu monumen kenang-kenangan para taruna peserta Latsitarda ini ditandai dengan penekanan sirine dan pembubuhan tandatangan Panglima TNI bersama Kapolri.

Mentar Latsitarda terdiri dari taruna akademi militer tiga angkatan dan akademi kepolisian serta 44 mahasiswa semester V dari sejumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa maupun Riau.

Selama latihan, para taruna melakukan berbagai penyuluhan dan menggelar beberapa proyek fisik maupun bakti sosial di tengah masyarakat.

Kegiatan-kegiatan itu, antara lain penyuluhan bela negara, bahaya narkotika dan Miras kepada pelajar sekolah menengah kejuruan serta umum.

Selain itu, juga mengadakan karya bakti sosial dan rehabilitasi rumah ibadah khusus di daerah pinggiran serta terisolasi.

Kemudian mereka juga mengadakan riset sosial pengentasan kemiskinan, pengetahuan teknologi tepat guna pengolahan jamur tiram dan pembekalan kejuangan.

Aktivitas ini sengaja digelar sebagai arena mempersiapkan dan latihan diri secara mandiri bagi calon perwira tentara, polisi maupun mahasiswa yang diperoleh langsung di tengah masyarakat, sebagai bekal tugas pengabdian di masa datang.