Erick Thohir paparkan rencana penggunaan PMN BUMN untuk pemulihan ekonomi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, BUMN

Erick Thohir paparkan rencana penggunaan PMN BUMN untuk pemulihan ekonomi

Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (15/7/2020). (ANTARA/Aji Cakti)

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan rencana penggunaan dana penyertaan modal negara (PMN) bagi sejumlah BUMN yang menjalankan kegiatan pembangunan dan berkontribusi pada program pemulihan ekonomi nasional.

"Kami membutuhkan PMN khususnya di Hutama Karya yang kita ketahui memang sedang menyelesaikan ruas tol Pekanbaru-Padang di mana juga di situ termasuk Seksi Pekanbaru-Pangkalan sebesar Rp4,3 triliun, dan juga ruas Simpang Indralaya-Muara Enim sebesar Rp3,2 triliun," kata Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Erick Thohir: Kemungkinan baru kuartal I 2022 ekonomi Indonesia pulih 100 persen

Menurut Erick, saat ini penting sekali untuk membangun jalur logistik guna mengatasi kesenjangan ekonomi di Pulau Sumatera. Dengan demikian perekonomian tidak terus bertumpu di Pulau Jawa.

"Sedangkan PMN untuk Bahana karena ini masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional dari pemerintah yang merupakan penjaminan kredit modal kerja bagi UMKM melalui Askrindo dan Jamkrindo sebesar Rp6 triliun," ujarnya.

Kemudian PT Permodalan Nasional Madani atau PNM yang mendapatkan PMN Rp1,5 triliun, tujuannya mendanai penyaluran kredit nasabah program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) yang saat ini berjumlah 6,6 juta nasabah.

Para nasabah Mekaar ini didominasi oleh para ibu rumah tangga dengan besaran pembiayaan yang diperoleh dari PNM antara Rp4 juta sampai dengan Rp20 juta per nasabah tanpa agunan.

"Tentu kita harapkan juga dalam kondisi COVID-19 yang terjadi saat ini para pelaku usaha ultra mikro tidak tumbang sehingga perlu kita jaga untuk tetap bisa melakukan kegiatan terutama di Mekaar," kata Erick Thohir.

Untuk ITDC sendiri, lanjut dia, yang mendapatkan Rp500 miliar memang ini merupakan sebagai bagian penunjang infrastruktur di kawasan wisata Mandalika, Lombok, yang memang sudah berjalan.

"Namun tentu sebagai catatan, Kementerian BUMN juga tidak hanya (mengandalkan) PMN, mengingat kemarin ITDC mendapatkan pinjaman jangka panjang selama 35 tahun dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan bunga pinjaman sangat kompetitif," ujar Erick.

Baca juga: Ini alasan Erick Thohir terkait kembalinya Nicke Widyawati jadi Dirut Pertamina

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir sebut penanganan COVID-19 dengan pendekatan 3T


Pewarta: Aji Cakti