Siak (ANTARA) - Bupati Siak Alfredri mengapresiasi program kemasyarakatan PT Riau Andalan Pulp and Paper di wilayahnya seperti program pengendalian kebakaran lahan desa bebas api dan juga edukasi serta sosialisasi di bidang pendidikan melalui Tanoto Foundation.
"Di Siak sebelumnya sudah tujuh kampung mendapat program desa bebas api sehingga kini menjadi 10. Kami harapkan kampung itu bebas api, agar diberi bonus kalau nol kebakaran," kata Alfedri, Rabu.
Hal itu dikatakannya usai Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman bersama tiga desa melalui Program Desa Bebas Api atau "Fire Free Village Program" (FFVP). Dia mengatakan semua pihak harus bergotong royong untuk mencegah terjadinya karhutla, baik dari pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Hal tersebut perlu dilakukan karena kebakaran 99,9 persen terjadi akibat ulah manusia. Oleh sebab itu program ini akan mendorong partisipasi masyarakat Siak yang gambutnya 51 persen wilayahnya.
"400 ribu ha merupakan lahan gambut, 20 persen gambut dalam di atas tiga meter," ungkapnya.
Program lain seperti edukasi dan sosialisasi mencegah karhutla juga sangat membantu pemerintah. Hal ini termasuk budidaya tanpa membakar dengan membantu peralatan pertanian yang memadai.
"Banyak lagi program RAPP di bidang pendidikan ada Tanoto Foundation meningkatkan kualitas pendidik, termasuk juga pengawas pendidikan. Bahkan ada muatan dari sekolah untuk menjaga lingkungan," sebutnya.
Selain itu ada juga hujan buatan didukung RAPP dengan metode baru, tidak mengaburkan garam. Tapi dengan diinjeksi yang didorong hasilkan hujan dan diharapkan turun pada posisi yang rawan karhutla, kami ucapkan terimakasih," ujarnya.
Stakeholder Relation (SHR) Manager PT RAPP, Wan Muhammad Jakh Anza di Siak, programdesa bebas api memiliki 5 elemen utama. Diantaranya penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama tiga bulan, keterlibatan crew leader untuk mendukung pencegahan kebakaran, dan memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian.
"Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di 7 desa," ungkapnya.
Baca juga: RAPP-Pemkab Siak teken MoU tiga desa bebas api
Baca juga: Ada berkah di balik wabah untuk kuliah