Pulau terluar Riau rawan konflik

id pulau terluar, riau rawan konflik

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Pejabat Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Riau, menyatakan sejumlah pulau terluar yang berada di kawasan provinsi kaya minyak ini termasuk daerah rawan konflik khususnya antarwarga dan perusahaan perkebunan.

Humas Polda Riau, AKBP S Pandiangan di Pekanbaru, Jumat, mengatakan, beberapa pulau terluar yang menjadi sorotan khusus aparat kepolisian diantaranya yakni Pulau Rupat, Bengkalis dan sejumlah pulau lainnya yang berada di pesisir Riau.

"Untuk memonitor sejumlah kawasan itu, kami telah menyiagakan personel dari satuan Brimob dan unit satuan dari masing-masing Kepolisian Resort (Polres) setempat," kata Pandiangan.

Pasukan Brimob Polda Riau, kata dia, saat ini ditempatkan di beberapa titik yang bertugas memberikan pengamanan di beberapa kabupaten/kota.

Untuk kawasan pesisir, kata dia, pasukan Brimob Polda Riau di standby-kan di Kabupaten Rokan Hilir. "Sejumlah personel Brimob ini ditugaskan untuk mengamankan sejumlah wilayah di sana meliputi Kota Dumai, Bengkalis dan sebagian Meranti serta Rokan Hilir," kata AKBP Pandiangan.

Sementara untuk beberapa wilayah Riau lainnya, seperti Kabupaten Kampar, Siak, Pelalawan dan Pekanbaru, kata dia, perketatan pengamanan langsung di tangani oleh Satuan Brimob Polda Riau yang berada di Pekanbaru.

"Pengamanan sektor pulau terluar dan sejumlah wilayah Riau lainnya sebenarnya telah dilakukan sejak lama untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tak diinginkan," ujar dia.

Setiap bulan, kata Pandiangan, pihaknya bersama seluruh Polres dan Polresta di wilayah Polda Riau juga terus berkoordinasi khusus untuk perkuatan pengamaan kawasan rawan.

"Dengan perketatan pengamanan dan pengawasan ini, kami berharap kondisifitas Riau dapat tetap terjaga. Jangan sampai peristiwa seperti di Pulau Rupat beberapa waktu lalu terulang kembali," katanya.

Ditanya mengenai berkembangan kasus Pulau Rupat, dimana ratusan warga sempat membakar lima alat berat milik salah satu perusahaan perkebunan di sana, Pandiangan mengaku pihaknya terus memonitor perkembangannya.

"Kabar terakhir, Polres Bengkalis juga telah mengangkat dua orang warga sebagai tersangka atas kasus pembakaran lima alat berat tersebut. Kasus ini juga masih terus dalam pengembangan kepolisian setempat," demikian AKBP S Pandiangan.