Budidaya ikan keramba Riau meningkat

id budidaya ikan, keramba riau meningkat

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Hasil Budidaya ikan keramba Darat Provinsi Riau diramalkan bakal mengalahkan produksi hasil keramba ikan di Vietnam, menyusul daerah ini sudah mampu menghasilkan Budidaya ikan keramba sebesar 40.000 ton pertahunnya.

"Budidaya ikan keramba kita sangat bagus, dan kedepannya kita terus meningkatkan produksi ikan keramba ini, dan bisa menjadi penghasil ikan keramba terbesar di Asia Tenggara," ungkap Perry Anantasa Kepala Bagian Bina Program Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau kepada ANTARA, Rabu di Pekanbaru.

Ia katakan jumlah hasil ikan keramba Riau dari tahun ketahun mengalami angka peningkatan seiring semakin banyaknya petani Budidaya ikan di daerah tersebut, mengingat daerah Riau sangat banyak aliran sungai yang bisa dimanfatkan untuk budidaya ikan keramba.

"Utuk tahun ini saja kita sudh bisa memproduksi lebih dari jumlah tahun kemaren, baru sampai bulan Oktober kita bisa menghasilkan 40.000 ton lebih, dan ini merupakan program yang kita canangkan untuk menjadikan Riau sebagai daerah penghasil ikan Keramba Khususnya ikan 'Patin' di Asia Tenggara," ucapnya.

Daerah Kabupaten Kampar merupakan salah satu penghasil Budidaya ikan Keramba terbesar di Provinsi Riau dengan hasil produksi mencapai 28.510 ton pertahunnya.

"Dan daerah lain juga sudah kita rencanakan untuk pembukan Budidaya keramba ikan baru yang mampu menambah hasul produksi ikan, karena masih banyak daerah potensial di Riau untuk dijadikan Bididaya keramba seperti daerah Rokan Hulu dan Rokan Hilir," ucapnya.

Sementara jenis ikan yang paling banyak dihasilkan oleh petani keramba di Riau yakni jenis Ikan Patin dan lele, merupakan salah satu jenis ikan yang paling laris dipasaran Asia dan begitu juga di Tanah air.

"Kita ingin mengalahkan Produksi ikan Patin Vietnam, dan kenyatannya ikan Patin kita juga bisa bersaing di tanah air, dan banyak peminatnya," ujarnya lagi.

Namun sejauh ini meskipun Riau sudah menjadi Produsen ikan keramba yang besar, tetapi sampai saat ini belum memiliki Pabrik Produksi pengolahan ikan yang bisa membntu para petani keramba untuk memasarkan hasil budidaya kerambanya.

"Kita baru memiliki Pengolahan tradisional seperti pengasapan ikan 'Ikan Salai' dan Alhamdulillah ikan kita masih lancar dalam poemasarannya, Namun kedapannya kita juga sudah merencanakan akan mendirikan pabrik pengolahan ikan hasil budidaya keramba untuk keperluan ekspor," ujar Perry.

Ia tambahkan, Dukungan segala pihak terlebi-lebih para petani ikan keramba untuk mendirikan pabrik pengolahan ikan ini sangat bagus, karena pangsa pasar ikan budidaya keramba jenis patin ini sangat diminati di Asia dan Tanah Air.

"Dan kita juga mengaharap semua dukungan untuk menjadikan Riau sebagai daerah Produsen ikan keramba terbesar demi memajukan perekonomian masyarakat didaerah pedesan," pungkas Perry Anantasa.