Harga Kambing Kurban Kian Mahal

id harga kambing, kurban kian mahal

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sepekan jelang Lebaran Idul Adha, harga hewan kambing kurban di Pekanbaru, Riau, kian melambung tinggi, dari harga biasanya per-ekor di kisaran Rp1 juta naik menjadi Rp1,8-Rp1,9 juta.

"Memang kenaikan harga hewan kurban sudah biasa. Tapi kali ini melonjaknya tinggi sekali. Kami juga beli mahal dari peternak. Terpaksa menjualnya juga dengan harga tinggi," ungkap Asrori, penjual kambing kurban, kepada ANTARA, di Pekanbaru, Selasa (1/11).

Kendati begitu, menurutnya, meskipun harganya naik, namun masyarakat tetap banyak yang beli kambing kurban jualannya.

"Sebagian masyarakat lebih memilih beli hewan kambing, karena barangkali tidak masuk dalam kelompok. Dan pula, konsumen agaknya sudah paham tentang kebiasaan baiknya harga hewan kurban setiap tahunnya," ujarnya.

Namun begitu, ia berpendapat, naiknya harga kambing yang amat tinggi tahun ini, juga akibat permainan agen di Pekanbaru.

"Makanya, kami butuh modal besar untuk mendapatkan hewan kurban, apalagi (hewan-hewan ini) didatangkan jauh-jauh dari Lampung, sehingga mau bagaimana lagi, terpaksa kami naikkan juga harganya," tuturnya.

Dikatakannya, ada beberapa jenis harga yang ditetapkan, menurut kualitas daging atau hewan. "Mulai dari harga Rp1,5 juta sampai Rp2 jutaan ada. Jadi masyarakat tinggal pilih," katanya.

Ia juga mengaku lebih memilih mendatangkan kambing-kambing jualannya dari daerah Lampung. Pasalnya, kambing yang dipelihara peternak di Lampung, sangat diminati masyarakat di Pekanbaru.

"Kambing dari Lampung ini jenisnya bagus, dan dikenal dengan istilah 'kambing padi'. Badannyanya memang tidak besar, namun dagingnya padat, dan di manapun kambing Llampung sudah menjadi kesukaan masyarakat tempatan," ujarnya lagi.

Selain kambing, Asrori pun menjajakan hewan kurban sapi yang juga didatangkan dari Provinsi Lampung.

Ia pun mengaku, hewan sapi miliknya sudah habis dipesan oleh masyarakat Pekanbaru.

Sementara untuk harga sapi berbagai jenis, dijualnya berkisar antara Rp8 jutaan hingga Rp11 jutaan.

"Pertama sekali masyarakat memang mencari sapi untuk kelompok. Tetapi ada juga yang tidak masuk kelompok kurban, lalu memilih kambing. Makanya, sapi yang ada di lapak saya sudah habis dipesan," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, Kota Pekanbaru sendiri membutuhkan sebanyak 7.000 ekor sapi untuk keperluan kurban.

Sapi-sapi ini dipasok dari berbagai daerah provinsi tetangga, seperti Lampung, Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Jambi dan beberapa daerah Pulau Jawa, Madura hingga Bali.

Sedangkan untuk jenis kambing kurban, Kota Pekanbaru diprediksi membutuhkan 10.000 ekor yang juga dipasok dari luar daerah, karena Provinsi Riau sendiri tidak bisa memenuhi kebutuhan dua hewan kurban tersebut.