Jelang Lebaran, PLN sambung aliran listrik tujuh desa terpencil di Riau

id pln,desa terpencil,listrik desa

Jelang Lebaran, PLN sambung aliran listrik tujuh desa terpencil di Riau

Arsip foto. Petugas memeriksa Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 25 Megawatt Koto Gasib di Kabupaten Siak, Riau. (ANTARA/Rony Muharrman)

Pekanbaru (ANTARA) - Menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau menyatakanberhasil memberikan layanan listrik di tujuh desa terisolir di Provinsi Riau.

Peresmian pengoperasian desa berlistrik untuk tujuh desa tersebut dilakukan secara virtual dengan dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan, serta General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Daru Tri Tjahjono, Sabtu (23/5).

“Hal ini sebagai kado menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dari PLN untuk masyarakat Riau dengan nyalanya listrik dan semoga dapat beraktivitas lebih seperti belajar pada malam hari dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat” ujar Daru Tri Tjahjono.

Daru menyampaikan bahwa mulai akhir tahun 2019 hingga saat ini PLN telah berhasil melistriki 1.833 dari 1859 desa/kelurahan di Provinsi Riau. Desa yang baru teraliri listrik yaitu Desa Batu Sasak di Kabupaten Kampar, Desa Teluk Merbau, Terusan Kempas, Hibrida Jaya, Hibrida Mulia dan Tanjung Simpang di Kabupaten Indragiri Hilir serta Desa Pulau Topang di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan 1.010 calon pelanggan.

“Dengan menyalanya desa tersebut Rasio Desa Berlistrik PLN di Provinsi Riau mencapai 98,60 persen dengan Rasio Elektrifikasi PLN 90,82 persen dan masih terdapat 26 desa lagi belum berlistrik PLN,” kata Daru

Infrastruktur kelistrikan yang dibangun pada tujuh desa tersebut di antaranya Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan total lebih dari 53,35 KMS, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) lebih dari 52,02 KMS dan 24 Unit Gardu Distribusi (Trafo) dengan jumlah Daya 1.525 kVA

“Seluruh infrastruktur kelistrikan ini dibangun demi meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi pada masyarakat. Karena dengan pertumbuhan listrik maka pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah pun ikut meningkat,” katanya.

PLN menargetkan akan melistriki seluruh desa yang ada di Riau hingga akhir tahun 2020.

“Sesungguhnya melistriki ke pelosok negeri itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Kendala geografis yang paling berpengaruh, harus menyeberangi lautan, menelusuri sungai-sungai, melewati jalan yang tidak setapak. Tidak jarang, tiang, kabel dan material listrik lainnya digotong, diangkat, dibawa sendiri oleh Petugas PLN tanpa menggunakan mesin dalam melewati medan yang sulit,” katanya.

Selain itu ia juga memberikan apresiasi kepada pihak- pihak yang telah membantu pelaksanaan program listrik desa ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau, pemerintah daerah, TNI, polisi, masyarakat dan pelaksana pekerjaan sehingga PLN dapat menjalankan program listrik desa ini dengan baik. Kami berharap sinergi seperti ini dapat tetap terjaga sehingga PLN dapat melistriki seluruh desa di Provinsi Riau. Semoga dengan dinyalakannya listrik desa di bulan Ramadhan ini dapat menjadi hadiah menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah yang istimewa di tengah pandemi COVID-19,” katanya

Gubernur Riau, Syamsuar menyampaikan apresiasi atas kerja keras PLN dalam menerangi Provinsi Riau. “Kami atas nama Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan banyak terima kasih kepada PLN membuat negeri ini menjadi terang benderang walaupun di tengah pandemi COVID-19,” kata Syamsuar

Dalam konferensi virtual tersebut Gubernur menyapa langsung Kepala Desa Batu Sasak dan Tanjung Simpang yang baru saja teraliri listrik. Banyak manfaat dialiri listrik oleh PLN yang disampaikan oleh para Kepala Desa.

“Saat ini di desa kami sudah terang 24 jam, malam pun anak-anak dapat belajar dan kami bisa punya kulkas untuk membuat batu es untuk dijual,” kata Mardi, Sekretaris Desa Batu Sasak Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar.

Warga mengakui lebih hemat memakai listrik dari PLN dari sebelumnya menggunakan genset.

“Sebelum memakai PLN, kami menghabiskan uang Rp300 sampai 400 ribu per bulan hanya untuk beberapa jam saja. Namun saat ini kami hanya membayar Rp120 ribuan sudah dapat menikmati listrik selama 24 jam,” ungkap Kepala Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir Edi Indra.

Baca juga: PLN buka 182 posko siaga Idul Fitri di Riau-Kepri, begini penjelasannya

Baca juga: PLN sedang bangun pembangkit listrik di 6 pulau kecil Bangka Belitung