Terjadi 229 penjambretan di Riau

id terjadi 229, penjambretan di riau

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Data Kepolisian Daerah Provinsi Riau menyebutkan, sejak Januari hingga September 2011 telah terjadi 229 kasus tindak pidana penjambretan, 85 kasus diantaranya berhasil diungkap dan masuk dalam proses peradilan.

Data yang diuraikan itu juga menyatakan kasus jambret terbanyak terjadi di wilayah hukum Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, dimana jumlahnya mencapai 73 kasus, 30 diantaranya telah berhasil diselesaikan, Senin.

Setelah Pekanbaru menyusul Kabupaten Rokan Hilir dengan jumlah yang mencapai 35 kasus dan hanya sembilan yang terselesaikan atau berhasil diungkap oleh Kepolisian Resort (Polres) setempat.

Posisi ketiga ditempati Kabupaten Indragiri Hilir, yakni 24 kasus dengan penyelesaian sebanyak 19 kasus. Kemudian Bengkalis ada sebanyak 21 kasus, delapan diantaranya masuk daftar penyelesaian tindak pidana (PTP).

Selanjutnya di wilayah hukum Polres Kabupaten Pelalawan yakni 18 kasus, tiga PTP dan Kota Dumai terdapat 16 kasus, 10 PTP.

Kemudian Kabupaten Indragiri Hulu dan Rokan Hulu, dimana masing-masing terdapat 13 kasus, sementara yang terselesaikan hanya dua dan satu kasus.

Untuk Kabupaten Kampar terdapat sembilan kasus dengan dua penyelesaian kasus, lima di Kabupaten Kuantan Singingi dengan satu penyelesaian, dan untuk yang paling sedikit kasus jambret yakni Kabupaten Siak, jumlahnya hanya dua kasus.

"Jika dibandingkan dengan tahun sebelum-sebelumnya, kasus jambret di Riau cenderung meningkat namun tidak begitu signifikan. Jumlahnya saya tidak tahu pasti," kata juru bicara Polda Riau, AKBP Pandiangan di Pekanbaru.

Pandiangan menjelaskan, peningkatan tindak pidana tidak hanya terjadi pada kasus penjambretan, namun juga untuk kasus tindak pidana lainnya termasuk pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

"Peningkatan tindak pidana ini disebabkan berbagai faktor, salah satunya tingkat pertumbuhan penduduk yang kian pesat dan meningginya jumlah pengangguran di Provinsi Riau," demikian AKBP Pandiangan.