Seorang ODP Inhil meninggal tapi disebut bukan karena COVID-19, begini penjelasannya

id Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Irianto, kecamatan tempuling inhil, tembilahan,Inhil,Covid-19 inhil, covid-19, corona inhil,virus corona,ber

Seorang ODP Inhil meninggal tapi disebut bukan karena COVID-19, begini penjelasannya

RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan. (ANTARA/Adriah)

Indragiri Hilir (ANTARA) - Seorang warga Kabupaten Indragiri Hilir, Riau yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Solo meninggal dunia di RSUDPuri Husada dengan status Orang Dalam Pemantuan(ODP) COVID-19.

"Benar pasien ODP dari Solo meninggal malam tadi di RSUD Puri Husada Tembilahan," ujar Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan kepada Antara. Minggu.

Pasien tersebut merupakan warga Kecamatan Tempuling. Namun, dr Saut menyebut pasien tersebut meninggal bukan karena infeksi virus Corona, melainkan karena karena DHF atau yang lebih dikenal dengan sebutan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pendarahan.

Diketahui, mahasiswa tersebut tiba di Kecamatan Tempuling pada 1 April 2020 dimana sebelumnya sempat dilakukan penanganan di Puskesmas Tempuling sebelum dirujuk ke RSUD Puri Husada.

Dia mengatakan untuk langkah penangan saat ini di lingkungan pihak keluarga ODP akan dilakukan penyelidikan epidemiologi.

Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak panik akan hal ini. Karena tim akan terus berupaya semakaimal mungkin untuk menangani hal tersebut.

Untuk diketahui, per 5 April 2020 di halaman website Inh https://covid19.inhilkab.go.id tercatat 3.360 ODP dimana diantaranya ODP 181, selesai pemantauan 332 dan orang tanpa gejala (OTG) ada 2.747.

Sedangkan pasien dengan pemantauan (PDP) tercatat lima orang, satu masih dirawat dan empat dinyatakan sembuh.

Baca juga: Karhutla kembali terjadi ditengah wabah COVID-19 di Inhil

Baca juga: Jumlah ODP di Inhil meningkat signifikan. Warga diminta tak risau

Baca juga: Rumah makan dan warkop di Inhil dilarang sediakan kursi dan meja