Pengusaha pameran di Riau minta keringanan pajak dampak COVID-19, begini penjelasannya

id pameran di riau,dampak ekonomi dari wabah corona,asperapi riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Pengusaha pameran di Riau minta keringanan pajak dampak COVID-19, begini penjelasannya

'Pameran Bonsai Pekanbaru di Pekanbaru, Riau, Senin (2/12/2019). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc.

Pekanbaru (ANTARA) - Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Riau berharap ada kebijakan pemerintah berupa keringanan pajak akibatdampak pandemi COVID-19, karena ada ratusan acara yang ditunda tanpa kejelasan di Provinsi Riau pada tahun ini.

“Ada usulan dari anggota apakah bentuknya itu keringanan pajak, harapan kita seperti itu pada pemerintah. Misalkan mungkin pajak perusahaan,” kata Ketua Asperapi Riau, Armand, di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan Asperapi Riau kini beranggotakan 60 perusahaan pameran, EO (event organizer), vendor, agensi, marketing mal hingga penyewaan tempat acara. Hasil pendataan sementara, lanjutnya, tiap anggota ada yang mengalami dua sampai tiga acara yang ditunda karena adanya virus corona.

Ratusan acara tersebut mulai dari pameran, pertemuan maupun rapat instansi pemerintah maupun BUMN, acara keagamaan seperti musabaqoh tilawatil Qur’an (MTQ), acara olahraga hingga konser musik. Menurut dia, pada tahun lalu perputaran uang dari bisnis tersebut di Riau mencapai miliaran rupiah.

“Banyak acara yang ditunda rata-rata minimal 2-3 ‘event’ dari tiap anggota artinya sudah ratusan, belum termasuk dari teman-teman yang di luar Asperapi. Bayangkan berapa besar perputaran ekonomi yang terhenti,” katanya.

Ia menilai kebijakan pemerintah untuk meringankan pengusaha sangat dibutuhkan guna mencegah agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja. Apalagi, penundaan acara akibat wabah corona tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir.

“Apalagi ini berdekatan dengan bulan puasa dan lebaran, otomatis teman-teman harus berpikir esktra bagimana bayar gaji pegawai dan THR (Tunjangan Hari Raya-Red). Jadi ini ketakutan kita karena kita harus mikir gaji karyawan, kelangsungan hidup mereka,” ujar Armand.

Sementara itu, Direktur Raabihah Creative, Omdyas, mengatakan pelaku usaha harus beradaptasi cepat dalam kondisi ketidakpastian saat ini. Perusahaan agensi tersebut kini memilih fokus pada pekerjaan berkaitan dengan promosi produk lewat jaringan internet (online) ketimbang acara (offline).

“Kalau promosi ‘brand’ masih bisa mengalihkan kegiatan ‘offline’ ke ‘online’. Kendala terbesar, jadi susah bikin konten aja karena tidak bisa kemana-mana. Dan talent juga dirumah aja, tak bisa berkarya,” ujar Omdyas.

Ia mengatakan pekerjaan seperti itu nilainya nominalnya tidak besar, namun lumayan untuk menyambung usaha saat ini.

Baca juga: Cegah Corona, Pesta pernikahan di Dayun Siak dibubarkan camat dan polisi

Baca juga: Dinkes Riau pastikan belum ada penambahan kasus positif COVID-19, ini alasannya

Baca juga: Hasil uji sampel pasien meninggal terduga COVID-19 Dumai belum keluar, begini penjelasannya