Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa perusahaan pelat merah berkomitmen tetap memberikan pelayanan ke masyarakat dan siap rugi di tengah wabah COVID-19.
"Pada saat-saat ini, BUMN seperti Angkasa Pura, Kereta Api Indonesia harus siap rugi karena harus melayani masyarakat," ujar Menteri Erick melalui video konferensi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Plh Bupati sebut ada 824 ODP Corona di Bengkalis
Ia menambahkan BUMN perbankan juga harus tetap membuka layanannya. Bank BUMN nantinya dapat berperan untuk menyalurkan bantuan dari pemerintah ke masyarakat.
"Perbankan juga harus tetap buka, namun tidak berarti rugi juga. BUMN perbankan bisa jadi tempat penyaluran langsung ke rakyat, apalagi ke depan ada program BLT (bantuan langsung tunai), Telkom juga akan dilibatkan," terangnya
Erick menegaskan BUMN akan tetap beroperasi dan melayani masyarakat, begitu pun dengan kementerian.
"Kita tidak tutup tapi memang sekarang seperti kementerian pun sekarang sudah tinggal 15%, bukan berarti tidak bekerja. Buktinya hari ini saya masuk kantor padahal giliran hari ini saya WFH, cuma kita lakukan hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan," ujarnya.
"Kita tidak tutup, seperti di Kementerian pun saat ini kita tinggal 15 persen, bukan berarti kita tidak bekerja. Buktinya, saya hari ini masih masuk kantor, padahal mestinya hari ini gilirannya saya 'work from home'. Kita melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan yang terbaik," ucapnya.
Erick juga mengatakan bahwa BUMN sudah mendistribusikan sebanyak 4,6 juta masker yang diproduksi oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. "Masker itu sudah kita distribusikan oleh Kimia Farma dan akan dibuat lagi oleh RNI, April 2020," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, BUMN farmasi juga memproduksi obat Chloroquine. Saat ini sudah tersedia untuk membantu penyembuhan pasien virus corona (Covid-19).
"Alhamdulillah sudah ada stok-nya di dalam negeri dan sebagian besar dibuat oleh kita. Untuk APD (alat perlindungan diri), BUMN tidak buat APD. Kita Tidak punya perusahaan yg buat APD," paparnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Kementerian BUMN mengapresiasi adanya penyaluran bantuan APD untuk para tenaga medis, salah satunya dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
"Tentu apa yang bapak-bapak (Kadin dan perwakilan pengusaha) kontribusikan, kerjasamakan seperti tes kit, APD, ini sangat diperlukan. Karena memang perusahaan BUMN tidak membuat, jadi makin banyak yang membantu makin baik," kata Erick.
Baca juga: Hindari penularan, pemerintah diminta pisahkan RS COVID-19 dengan pasien penyakit lain
Baca juga: FSGI : Anggaran UN bisa digunakan untuk penanganan virus corona/COVID-19
Pewarta: Zubi Mahrofi
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB