Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil AS Ford Motor Company memutuskan menutup sementara pabrik-pabriknya yang tersebar di Amerika Selatan dan Utara, Asia, Eropa, hingga Afrika akibat dampak yang meningkat dari pandemik virus corona baru (COVID-19).
Penangguhan produksi secara bertahap mulai 21 Maret itu akan berlanjut hingga beberapa pekan ke depan tergantung pada situasi pandemik, pembatasan nasional, kendala pemasok, dan kondisi stok diler.
Baca juga: Presiden Joko Widodo ungkap alasan tak pilih "lockdown" COVID-19
"Kesehatan dan keselamatan karyawan, diler, pelanggan, mitra, dan komunitas kami adalah prioritas utama kami," kata Mark Ovenden, presiden International Markets Group di Ford, Senin (23/3) waktu setempat.
Ford merinci, pada 21 Maret menutup pabrik perakitan kendaraan dan pembuat mesin di Chennai, India, selanjutnya pabrik Perakitan Haiduong Ford Vietnam Limited mulai 26 Maret.
Sehari kemudian, Ford akan menghentikan sementara operasi Ford Motor Company (Thailand) Limited, dan 27 Maret akan berlanjut ke Pabrik Perakitan Silverton (Pretoria) dan Pabrik Mesin Struandale (Port Elizabeth) di Afrika.
Langkah-langkah yang diumumkan hari ini mengikuti tindakan yang sebelumnya diumumkan oleh Ford, termasuk penghentian sementara produksi kendaraan dan mesin di Amerika Utara, Eropa dan Amerika Selatan.
Ford juga mewajibkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh kecuali mereka melakukan pekerjaan penting bisnis yang mengharuskan berada di tempat kerja.
Kebijakan jarak jauh yang dijalankan perusahaan akan berlanjut sampai pemberitahuan lebih lanjut dalam upaya berkelanjutan untuk membantu mengendalikan virus.
Langkah pencegahan juga diambil Ford untuk melindungi keselamatan sejumlah kecil karyawan yang tidak dapat bekerja dari rumah.
Di Eropa, Ford menangguhkan operasi fasilitas Dagenham Engine Plant di London timur mulai Senin, 23 Maret.
Bridgend Engine Plant di South Wales sementara akan menghentikan produksi dari Rabu, 25 Maret.
"Selama periode empat minggu ini, semua karyawan kami akan menerima pembayaran setidaknya setara dengan gaji pokok mereka," jelas Ford.
Sementara di Amerika Utara dan Amerika Selatan, Ford menangguhkan produksi pabrik di Brasil - Camaçari (BA), Taubaté (SP) dan pabrik Troller di Horizonte (Ceará), juga pabrik di Pacheco, Argentina.
Pabrik di Pacheco dijadwalkan akan dioperasikan kembali pada minggu pertama April.
Baca juga: Status tanggap darurat COVID-19 di Pekanbaru hingga 19 April
Baca juga: Pilot pesawat meninggal diduga corona, Kemenhub minta riwayat perjalanan pilot
Pewarta : Suryanto
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB