Sulit Bantu Permodalan Riau Air

id sulit bantu, permodalan riau air

Pekanbaru, 11/4 (ANTARA) - Bank Riau-Kepri menyatakan sulit untuk membantu permodalan Riau Air yang sedang dililit krisis keuangan, karena maskapai tersebut masih terikat utang dengan bank lain.

"Kami tak bisa membantu karena Riau Air masih terikat dengan bank lain," kata Direktur Utama Bank Riau-Kepri, Erzon di Pekanbaru, Senin.

Manajemen Riau Air menyatakan berhenti terbang dengan alasan kekurangan likuiditas atau modal sejak 6 April lalu. Keputusan berhenti beroperasi tersebut bukan pertama kali terjadi, karena maskapai yang saham mayoritasnya dimiliki Pemprov Riau itu kerap dirundung masalah manajemen dan keuangan sejak berdiri delapan tahun silam.

Sebelumnya, maskapai itu juga sempat berhenti terbang pada September 2010, setelah dua unit pesawat sewa ditarik pemiliknya akibat gagal menyicil pembayaran.

Menurut Erzon, Riau Air hingga kini juga masih terikat kerja sama peminjaman modal. Belakangan, Bank Muamalat akhirnya menyita tiga pesawat Fokker 50 akibat maskapai itu tidak sanggup membayar tunggakan utang untuk pembelian pesawat itu sebesar Rp50 miliar.

"Berlaku untuk bank mana pun, akan susah untuk bekerja sama dengan Riau Air selama kondisi masih seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Riau Air Teguh Triatno mengatakan maskapai itu butuh suntikan dana segar sekitar Rp500 miliar untuk kembali beroperasi. Untuk itu, Riau berencana melepas saham yang akan ditawarkan pada investor baru.